BAKTI Hadir, UMKM Di Desa Sukarara, Lombok pun Bisa Ekspor

BAKTI Hadir, UMKM Di Desa Sukarara, Lombok pun Bisa Ekspor

Telko.id – Bakti kominfo hadir membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) memang sudah menjadi tugasnya, salah satunya adalah di desa Sukarara, Lombok Timur.

Namun, tidak sekedar membangun jaringan, Bakti pun hadir membangun ekosistem digital dengan memberikan berbagai pelatihan-pelatihan. Dan berhasil, Jey, anak muda yang mengikuti pelatihan Bahasa Inggris, kini dapat berkomunikasi sangat lancar. Tidak kalah dengan yang sekolah di ‘kota’.

Begitu juga dengan pemilik UMKM Ombak Food, Yosi yang memproduksi camilan sehat berbahan baku lokal asal desa Sukarara ini menyampaikan bahwa sebelum mengikuti pelatihan digital yang digelar Bakti, customer produk makanan olahannya hanya sebatas warga di sekitar Desa Sukarara.

Namun setelah mengikuti pelatihan, kemudian mempraktekannya dengan memanfaatkan berbagai platform digital untuk berjualan, salah satunya melalui marketplace, jangkauan pasarnya menjadi lebih luas hingga ke luar negeri. Bahkan Yosi mengaku bahwa produknya sudah sampai ke beberapa negara di Asia hingga ke Eropa.

“Sebelumnya, saya emak-emak gaptek yang tidak paham dengan digital marketing dan sudah merasa nyaman berjualan offline. Tapi setelah ikut pelatihan, akhirnya saya paham kalau digital marketing itu penting. Seperti ketika pandemi Covid-19, kami bersyukur sekali masih bisa bertahan karena sudah menjalankan digital marketing,” kata Yosi saat ditemui di Desa Sukarara, Lombok Timur, Nusa Tenggara, Rabu (5/10/2022).

Hal yang sama juga dirasakan oleh Satria, seorang pria paruh baya yang tidak sekolah, bahkan tingkat SD pun asal desa Sukarara ini, mendapatkan manfaat dengan mengikuti pelatihan yang digelar oleh Bakti. Produk tenun nya pun sudah sampai ke negara di Asia.

Ya, memang Bakti tidak sekedar bangun infrastruktu saja, tetapi juga melatih dan membangun ekosistem digital di masyarakat sekitar tempat nya membangun. Namun, tidak mudah. Perlu melakukan pendampingan mulai dari 3-6 bulan hingga masyarakat nya pun bisa melakukan transformasi digital.

“Yang kami tidak bisa sendirian untuk membangun ekosistem digital. Perlu ada bantuan dari pihak-pihak lain untuk mendukung. Salah yang dilakukan oleh Bakti adalah menggandeng Asosiasi lakukan ini bukan hanya  E-Commerce Indonesia atau Idea dan menghasilkan 40 kurikulum yang bisa disesuaikan dengan segmen UMKM,” ujar Danny Januar, Direktur Layanan TI untuk Pemerintah dan Masyarakat Bakti Kemenkominfo.

Itu pun, kata Danny, tidak bisa serta merta diterapkan ke suatu daerah. Tetap perlu ada penyesuaian dengan kondisi lokal.

Untuk di desa Sukarara, Bakti tidak hanya melakukan pelatihan digital saja tetapi juga mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk 500 warga dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata untuk menghadapi pemulihan sektor ini yang mulai terlihat.

Bakti sendiri di NTB sedang membangun,52 BTS baru. Nah, 24 BTS sudah on air, plus dan 55 merupakan BTS lama yang sudah beroperasi. Jadi total ada 107 BTS. Dan, semua nya sudah berteknologi 4G. (Icha)

Artikel ini bersumber dari telko.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *