Suara.com – Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, terpilih menjadi penjabat Gubernur Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan yang segera mengakhiri jabatan.
Ketika Anies masih menjabat gubernur, posisi Fraksi PDI Perjuangan menjadi oposisi pemerintah Jakarta. Setelah Anies tak lagi memimpin di Jakarta, partai itu memutuskan menjadi pendukung pemerintahan.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta Gembong Warsono berkata “nggak oposisi lagi. Tetapi akan tetap kritis. Kemarin kami menempatkan diri sebagai fraksi oposisi karena kan Anies bukan dukungan dari PDIP.”
Gembong menyebut posisi fraksinya nanti sebagai kritis-konstruktif pada kebijakan pemerintah Jakarta.
Baca Juga:
Jokowi Tunjuk Heru Budi Hartono Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Ini Profilnya
Heru mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk memimpin Jakarta sementara.
“Kalau Pak Heru ke depan menjalankan tupoksinya tidak memerhatikan kepentingan rakyat Jakarta secara keseluruhan, sudah barang tentu Fraksi PDIP keras untuk mengkritik Pak Heru,” kata Gembong.
Heru dipilih oleh tim penilai akhir yang beranggotakan perwakilan menteri dan kepala lembaga yang dipimpin langsung oleh Jokowi.
Anies meyakini tim yang dipimpin Presiden Jokowi telah menjalankan mekanisme untuk menentukan nama penjabat gubernur Jakarta.
“Kami percaya bahwa bapak Presiden mengambil keputusan dengan mempertimbangkan seluruh faktor yang lengkap demi kebaikan bagi masyarakat Jakarta,” katanya.
Baca Juga:
Diusung Partai NasDem di Pemilu 2024, Anies Baswedan Bakal Lakukan Pertemuan dengan PKS
Heru bukan orang baru di birokrasi pemerintah. Dia pernah menjabat sebagai wali kota Jakarta Utara.
Artikel ini bersumber dari www.suara.com.