ikon atraksi budaya di Kawasan Candi Prambanan kini memulai kembali debut internasionalnya dengan keliling di 5 kota India
Sleman (ANTARA) – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko bekerja sama dengan KJRI Mumbai serta Steam House Corporation India mementaskan Sendratari Ramayana Kolosal di lima kota di India pada 5-10 Oktober 2022.
“Pertunjukan Sendratari Ramayana Kolosal yang menjadi ikon atraksi budaya di Kawasan Candi Prambanan kini memulai kembali debut internasionalnya dengan keliling di lima kota di India,” kata Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Hetty Herawati di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, untuk pertama kalinya epic Ramayana dipentaskan dalam sebuah rangkaian diplomasi budaya dengan menyatukan sendratari, fesyen dan pengalaman kuliner dalam satu pertunjukan.
“Diplomasi budaya ini bertujuan untuk merayakan dan mempererat hubungan baik Indonesia-India dan salah satu implementasi dari kerja sama promosi destinasi wisata sejarah ‘Twin Heritage Program’ antarkedua negara,” katanya.
Ia mengatakan pertunjukan ini merupakan kegiatan internasional pertama setelah pandemi, digagas oleh KJRI Mumbai dan PT TWC setelah melihat antusiasme dan respons positif masyarakat India dalam pertunjukan virtual sendratari kolosal Ramayana yang digelar langsung di Candi Prambanan pada masa pandemi September 2020.
Baca juga: Artopologi pamerkan karya seni epos Ramayana
Baca juga: PT TWC siap menyambut delegasi Presidensi G20 Indonesia 2022
“Ramayana Ballet Prambanan menggelar enam kali pertunjukan di lima kota yakni Mumbai, Surat, Gandhinagar, New Delhi serta Ayodhya. Ini merupakan lawatan internasional terpanjang dan melibatkan 19 seniman tari dan musik Ramayana Prambanan,” katanya.
Hetty mengatakan, tidak hanya diminati masyarakat India, di Mumbai, pertunjukan Ramayana yang dikemas dalam resepsi diplomatik juga sukses memukau tamu negara lainnya.
“Paduan sendratari klasik dan peragaan busana yang pertama kali digelar ini juga memamerkan indahnya kreasi batik patola yang berasal dari India dan motif tradisional Indonesia rancangan Ghea Panggabean,” katanya.
Kisah Ramayana merupakan bagian integral dalam budaya Indonesia dan India, sebuah legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi di kedua negara.
Ramayana adalah salah satu bukti keterkaitan budaya Indonesia dan India yang sudah berlangsung sejak dahulu. Kisah tentang perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sinta yang diculik oleh Rahwana ini mengilustrasikan kebaikan yang akhirnya menang dari kejahatan.
Kisah Ramayana terpahat di relief Candi Prambanan tepatnya di Candi Siwa dan Candi Brahma, dua dari banyak candi di komplek Candi Prambanan.
Ia mengatakan Sendratari Ramayana Prambanan klasik dipentaskan di panggung terbuka Taman Candi Prambanan pertama kalinya tahun 1961.
Baca juga: Tim tari KJRI Chicago pukau Konferensi Ramayana Dunia
Sendratari ini dulunya hanya diselenggarakan di bawah cahaya bulan purnama, dengan latar belakang Candi Prambanan yang magis.
Dalam perkembangannya, di bawah manajemen PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, sendratari Ramayana Klasik dikembangkan menjadi atraksi ikonik yang dipentaskan setiap minggu dan menarik banyak wisatawan mancanegara maupun domestik.
“Setelah vakum pertunjukan luring selama masa pandemi, kami sangat antusias untuk mengirim penari terbaik kami mementaskan Ramayana versi Indonesia secara langsung di Mumbai India. Pertunjukan Ramayana ini menjadi istimewa karena pertama kalinya dikombinasikan dengan peragaan busana Ghea Panggabean dengan tema senada serta mengangkat motif batik patola, batik khas India,” katanya.
Ia mengatakan pagelaran yang diprakarsai oleh Agus Saptono, Konjen KJRI Mumbai ini juga menggandeng Chef Vindex Tengker, yang menyajikan pengalaman kuliner Indonesia bertajuk “Indonesia spice up the world”.
“Kami berharap bahwa promosi budaya ini akan mempererat hubungan baik kedua negara, dan memperkuat ‘awareness’ tentang keterkaitan budaya kedua negara, dan pada akhirnya mendorong kunjungan wisata khususnya ke kawasan heritage Yogyakarta dan Jawa Tengah,” katanya.
Hetty menyampaikan, dirinya juga menyempatkan hadir mengawal kegiatan ini.
Menurut dia, ini adalah momentum awal kebangkitan kembali pariwisata setelah pandemi.
“Sebuah kebanggaan bagi kami PT TWC, dapat mengharumkan nama Indonesia di negara lain, melalui seni budaya. Kami memiliki penari, koreografer dan musisi tradisional terbaik yang rencananya mempromosikan budaya Indonesia di berbagai negara lainnya,” katanya.
Baca juga: Pentas daring perdana Ramayana sukses disaksikan puluhan ribu penonton
Baca juga: Tingkat kunjungan Balekambang terdongkrak oleh Sendratari Ramayana
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.