Penanganan kerusakan rumah warga menjadi prioritas pertama
Tarutung (ANTARA) – Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Tapanuli Utara (Taput) , merehabilitasi sebanyak 1.285 rumah warga yang rusak dampak bencana gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
“Meski ada 2.626 unit rumah warga rusak yang dilaporkan, namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data di sekretariat posko, hanya 1.285 rumah rusak yang akan direhabilitasi,” kata Ketua Sekretariat Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare di Tarutung, Jumat.
Sebanyak 1.285 unit rumah warga rusak dalam data sementara hasil validasi posko akan direhabilitasi sesuai kategori kerusakan ringan sebanyak 64 unit, 606 unit rusak sedang, serta 588 unit rumah yang mengalami kerusakan berat.
Kerusakan rumah warga yang menjadi prioritas penanganan posko tersebar di 17 wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Tarutung, sembilan desa di Kecamatan Sipoholon, tujuh desa di Kecamatan Parmonangan, sembilan desa di Kecamatan Pagaran, sembilan desa di Kecamatan Siatasbarita, dan dua desa di Kecamatan Pahae Julu.
“Penanganan kerusakan rumah warga menjadi prioritas pertama agar segera memberikan rasa nyaman, dan aman bagi korban gempa bumi,” sebutnya.
Menurut Indra, setelah penanganan rumah warga rampung, posko kemudian akan menangani sasaran selanjutnya seperti rumah ibadah, fasilitas umum, serta fasilitas milik pemerintah yang rusak.
“Saat ini, kita tengah menyalurkan bahan material yang dibutuhkan. Untuk pengerjaan rehabilitasi akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat,” katanya.
Baca juga: Kemensos bantu korban gempa Tapanuli Utara Rp3 miliar
Baca juga: BMKG turunkan tim aksi cepat tepat mitigasi gempa Tapanuli Utara
Baca juga: 1.316 rumah di Tapanuli Utara rusak karena gempa bumi
Pewarta: Juraidi dan Rinto
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.