News  

Kiprah Teddy di Polda Sumbar, Dari Genjot Vaksinasi sampai Cabut Baiat

Kiprah Teddy di Polda Sumbar, Dari Genjot Vaksinasi sampai Cabut Baiat

JawaPos.com – Dalam catatan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra menjadi polisi terkaya di Indonesia. Total kekayaannya hampir tembus Rp 30 miliar, tepatnya Rp 29,97 miliar.

Asetnya paling banyak berupa 53 bidang tanah dan bangunan (rumah) senilai Rp 25,8 miliar. Aset itu tersebar di Pasuruan, Malang, hingga Pandeglang.

Selain itu, mantan Kapolresta Malang tersebut mencatatkan sejumlah kendaraan berkelas. Di antaranya, Jeep Wrangler, Toyota Land Cruiser HDJ 80R, dan motor Harley-Davidson.

Dalam LHKPN KPK, kendaraan-kendaraan tersebut bernilai Rp 2,075 miliar. Itu termasuk kendaraan Toyota FJ keluaran 1970 yang nilainya tercatat sekitar Rp 75 juta.

Selain tanah-bangunan dan mobil-mobil kelas atas, kekayaan Teddy yang dilaporkan ke KPK berupa harta bergerak senilai Rp 500 juta; surat berharga Rp 62,5 juta; dan kas senilai Rp 1,5 miliar. Laporan kekayaan periodik itu kali terakhir diserahkan Teddy kepada KPK pada 31 Desember tahun lalu.

Pria kelahiran 3 November 1971 di Minahasa, Sulawesi Utara, itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1993, satu angkatan dengan Ferdy Sambo. Sejumlah jabatan penting pernah diembannya.

Di antaranya, Kapolda Banten (2018), Sumatera Barat (2021), dan Jawa Timur (2022). Tapi, jabatan terakhir yang TR (telegram rahasia)-nya telah dikeluarkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo pada Selasa (11/10) lalu itu belum sempat diduduki karena tersandung kasus narkoba. Ketua Harley-Davidson Club Indonesia 2021–2026 itu juga menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014.

Padang Ekspres melansir, selama menjabat Kapolda Sumbar, Teddy telah melakukan beberapa sepak terjang. Dimulai dari pengungkapan kasus narkotika jenis sabu-sabu terbesar di Sumbar di Kota Bukittinggi pada 21 Mei 2022. Pada kasus tersebut, Polda Sumbar mengamankan 41,4 kilogram sabu-sabu. Kemudian, narkotika jenis sabu-sabu itu dimusnahkan (15/6) sebanyak 35 kilogram dari 41,4 kilogram, sedangkan yang sisa menjadi barang bukti diproses hukum.

Di awal masa jabatannya, Teddy juga menggenjot program vaksinasi Covid-19. Realisasi vaksinasi Sumbar saat itu baru 17 persen dan berada di tiga terbawah di Indonesia. Sekitar tiga bulan menjabat, Teddy menggenjot seluruh polisi untuk menggerakkan vaksinasi di tengah masyarakat. Hasilnya, capaian vaksinasi di provinsi yang beribu kota di Padang tersebut melonjak drastis mencapai 70,01 persen.

Selain itu, Teddy memberikan ketegasan kepada seluruh anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII) Sumbar hingga membuat mereka menyatakan bertobat dan berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cabut baiat di Sumbar itu dimulai dari Kabupaten Dharmasraya sebanyak 391 orang dan Tanah Datar 518 orang, lalu 225 orang di Lima Puluh Kota.

Teddy juga dikenal tegas terhadap anak buahnya yang berulah. Pada 21 April, misalnya, Teddy menangkap Kompol BA yang berdinas di Polda Sumbar yang diduga terlibat kasus narkoba.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Sumbar Kombespol Dwi Sulistyawan menyebutkan bahwa Teddy masih merupakan Kapolda Sumbar. Sebab, belum dilakukan serah terima jabatan.

Kemarin pelayanan masyarakat di Polda Sumbar juga masih berjalan seperti biasa di tengah kabar penangkapan sang Kapolda. ”Walau surat mutasi Teddy sudah keluar, sampai saat ini belum ada serah terima jabatan. Kami belum mengetahui kapan jadwal pelantikan dan serah terima jabatan antar-Kapolda tersebut,” kata Dwi.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : tyo/rid/c19/ttg


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *