tribunwarta.com – Perekonomian Indonesia akan selalu dihadapkan dengan ‘monster’ yang selalu mengganggu tatanan perekonomian Indonesia. Monster yang dimaksud diantaranya adalah tindakan korupsi, perubahan iklim, hingga geopolitik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, perang melawan korupsi menjadi elemen yang tidak terpisahkan untuk terus mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dari seluruh dunia yang ada di bumi ini, banyak negara yang pada akhirnya susah untuk naik kelas menjadi negara maju, salah satunya adalah adanya tindakan koruptif.
“Sehingga setiap kali maju, efek erosi dan korosif dari korupsi menggerogoti dari upaya kemajuannya… Negara terperangkap menjadi negara setengah maju atau sedikit di atas negara miskin,” jelas Sri Mulyani dalam Acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kementerian Keuangan, Selasa (13/12/2022).
Gejolak lain yang juga kerap mengganggu tatanan perekonomian Indonesia adalah adanya wabah atau pandemi. Yang hingga saat ini pun pandemi Covid-19 belum juga musnah di dunia.
Pandemi Covid-19 yang melanda tersebut, bahkan telah meluluhlantakkan perekonomian di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Krisis energi dan pangan membuat banyak negara mengalami lonjakan inflasi.
Belum lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat perekonomian Indonesia menghadapi disrupsi teknologi.
‘Monster’ lainnya yang juga kerap mengganggu perekonomian di Indonesia adalah climate change alias perubahan iklim.
“Climate change juga merupakan salah satu guncangan (yang mengganggu perekonomian Indonesia). Belum bicara demografi dan geopolitik yang pengaruhnya bisa mempengaruhi krisis pangan dan energi,” jelas Sri Mulyani.
“Yang saya sampaikan, kita sebagai pengelola keuangan negara dan penyelenggara negara, dunia akan dihadapkan dengan guncangan-guncangan yang kita tidak punya kontrol 100%,” kata Sri Mulyani lagi.
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara memiliki kewajiban untuk mendorong sistem yang akuntabel, yang di dalamnya harus ada check and balance yang harus berjalan secara efektif.
Jajaran Kementerian Keuangan harus selalu menjaga integritas dan harus terus bertumbuh, tidak sekedar menjalankan fungsinya dalam memulihkan ekonomi. Peranan integritas dan tanggung jawab moral harus tetap mengakar di dalam setiap insan jajaran Kemenkeu.
“Peranan APBN di dalam setiap guncangan pasti penting. Keuangan negara adalah instrumen yang diandalkan. Negara harus hadir dan kehadiran identik dengan keuangan negara. Upaya Kementerian Keuangan menjaga integritas harus terus dilakukan semua jajaran,” jelas Sri Mulyani.