Rumah Atlet Iran Dihancurkan, Diduga karena Tak Pakai Hijab

Rumah Atlet Iran Dihancurkan, Diduga karena Tak Pakai Hijab

tribunwarta.comJakarta, CNBC Indonesia – Rumah keluarga atlet panjat tebing Iran, Elnaz Rekabi dihancurkan setelah dia menjadi sorotan dunia internasional karena berkompetisi tanpa hijab, menurut outlet berita pro-reformasi IranWire.

Rekaman yang diperoleh CNN Internasional dari IranWire menunjukkan struktur bangunan yang hancur dan sejumlah medali berserakan di tanah. Klip video juga memperlihatkan saudara laki-laki Rekabi, Davood, menangis. Davood Rekabi sendiri adalah juara olahraga panjat tebing dengan sepuluh medali emas, menurut IranWire.

Pria yang merekam rekaman tersebut, yang identitasnya tidak diketahui, mengatakan “Ini adalah hasil dari hidup di negara ini. Juara negara dengan puluhan medali untuk negara ini. Bekerja keras untuk membuat negara ini bangga. Mereka menyemprotnya dengan merica dan menghancurkan rumah seluas 39 meter persegi lalu pergi. Apa yang bisa kukatakan?”

Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung dari pihak sang atlet maupun dari otoritas Iran. Tidak jelas juga kapan rumah itu dihancurkan.

Elnaz Rekabi berkompetisi tanpa hijab di Korea Selatan pada bulan Oktober lalu. Momen tersebut tepat ketika protes anti-rezim melanda Iran setelah kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun saat berada dalam tahanan polisi moralitas karena diduga tidak mengenakan hijab dengan benar.

Sejumlah demonstran Iran melihat Rekabi sebagai simbol pemberontakan nasional yang menyerukan kebebasan bagi perempuan. Namun, kelompok hak asasi manusia mengungkapkan kekhawatiran akan keselamatannya ketika dia kembali ke Teheran.

Video yang menunjukkan Rekabi mengenakan ikat kepala dengan rambut dikuncir saat berkompetisi di Seoul menjadi viral di media sosial dan menjadi berita utama internasional. Ketika dia kembali ke Iran, video yang diposting ke media sosial menunjukkan dia disambut oleh orang banyak yang meneriakkan “Elnaz sang Pahlawan” di Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *