Richard Eliezer ke Ibunya: Saya Merasa Tersiksa, Saya Akan Bicara Jujur

Richard Eliezer ke Ibunya: Saya Merasa Tersiksa, Saya Akan Bicara Jujur

tribunwarta.com – Ibu Richard Eliezer , Rineke Alma Pudihang menceritakan momen ketika anaknya hendak berkata jujur terkait kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Rineke mengatakan, saat itu Richard Eliezer sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mabes Polri.

Sekitar dua hari ditahan, pria yang dikenal juga sebagai Bharada E ini kemudian menelepon ibunya.

Ibu dan ayah Richard yang saat itu berada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok mendengar pengakuan anaknya melalui telepon.

“Jadi, tiba-tiba hape (handphone) saya bunyi. Terus, saya angkat. Tau-tau dia nangis, (ternyata) Icad (Richard Eliezer) yang nelpon,” kata Rineke di acara Rosi di Kompas TV, dikutip Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

“Dia nangis waktu itu dia bilang ‘Mama, saya sudah merasa tersiksa. Saya merasa sangat tersiksa’. Dia bilang dua hari ditahan, ‘Mama saya sudah sangat tersiksa hanya makan nasi sama sayur, dan mereka yang lain yang terlibat enak-enak di luar, saya akan bicara jujur’. Dia bilang seperti itu,” ujarnya lagi sambil menangis.

Mendengar suara tangisan buah hatinya, Rineke menjawab agar Richard Eliezer kuat menghadapi semua ujian itu.

Rineke juga meminta agar Richard Eliezer benar-benar berkata jujur terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.

“Lalu, saya nangis. Saya bilang ke dia, ‘adek harus bicara jujur, enggak usah sembunyi karena untuk apa adek harus menahan semua, karena ini kan bukan perbuatan dia, banyak yang melakukan ini, ada beberapa orang yang lain enak-enak di luar’. (Saya bilang) ‘kamu harus jujur,” kata Rineke.

“Dia bilang, “Mama, saya sudah mau jujur malam ini mama’. Dia bilang begitu, jadi dia minta saya sama bapaknya harus ke Mabes ketemu dia,” ujarnya lagi sambil terisak.

Malam itu juga, Rineke dan ayah Richard, Sunandag Yunus Lumiu datang ke Mabes Polri.

Di sana, mereka melihat Richard Eliezer membuat surat pernyataan untuk berkata jujur atas kasus pembunuhan Brigadir J sambil menggunakan baju tahanan.

“Taunya sampai di sana, dia bikin pengakuan. Kita ketemu, saya lihat dia sudah pakai kemeja oranye hancur hati saya mbak. Saya bilang, anak saya pakai seragam polisi. Terus, malam ini saya lihat dia pakai kemeja oranye tahanan, hancur hati saya,” kata Rineke.

Rineke dan Yunus kemudian dipersilahkan masuk untuk menemui Richard Elizer.

Saat bertemu itu, Rineke berpesan kepada Richard Eliezer agar bisa berkata jujur apapun risikonya.

“Dia bilang, ‘Saya mau jujur mak, apapun yang terjadi. Apapun hukumannya, saya harus jujur saya akan buka semuanya’,” kata Rineke menirukan kalimat Richard.

Sebelumnya, orangtua Richard Eliezer mengatakan anak mereka awalnya berkata tidak mau jujur terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.

Bharada E disebut selalu mengatakan sebagaimana skenario tembak menembak yang dibuat Ferdy Sambo.

Diketahui, Richard Eliezer merupakan satu dari lima pelaku dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Richard Eliezer menembak Brigadir J atas perintah eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Peristiwa pembunuhan Brigadir J disebut terjadi setelah Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J di Magelang.

Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Atas perbuatannya, Richard Eliezer didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Ia terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *