tribunwarta.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau semua warga lanjut usia (lansia) untuk memeriksa secara rutin E-ticket untuk pemberian vaksin dosis keempat atau booster kedua yang diberikan pemerintah melalui Aplikasi PeduliLindungi.
“Sekarang ini, lansia bisa membuka Aplikasi PeduliLindungi. Dalam aplikasi tersebut ada menu pilihannya,” kata Reisa dalam Siaran Sehat daring diikuti di Jakarta, Senin.
Reisa menjelaskan untuk mengetahui langkah memeriksa E-ticket pemberian booster kedua, keluarga dapat mengajarkan lansia mengakses PeduliLindungi dan segera membuka salah satu fitur bernama vaksin dan imunisasi.
Setelah memilih fitur tersebut, lansia dapat menekan pilihan vaksin COVID-19 dan langsung diarahkan kepada pilihan tiket vaksin. Di sana, lansia dapat menekan kembali nama masing-masing untuk melihat status vaksinasinya.
“Kalau sudah muncul, itulah yang disebut dengan tiket untuk vaksin booster kedua dan bisa segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat karena ini banyak tersedianya lebih di rumah sakit-rumah sakit atau puskesmas yang menyediakan klinik-klinik Imunisasi,” katanya.
Menurut Reisa, tiket otomatis akan keluar bagi lansia yang datanya telah terdaftar di PeduliLindungi dan berusia di atas 60 tahun. Sedangkan terkait dengan akses vaksin, jumlah sentra vaksinasi memang tidak akan sebanyak awal pandemi. Namun keluarga dapat segera mengajak lansia ke fasilitas terdekat begitu tiket didapatkan.
“E-ticket biasanya keluar untuk booster kedua otomatis begitu sudah terdaftar usianya 60 tahun ke atas, lalu memang sudah jarak dari booster pertama yang didaftarkan di aplikasi tersebut itu enam bulan,” kata Reisa.
Sementara terkait dengan pemberian booster kedua untuk masyarakat secara umum, Reisa meminta semua pihak untuk memahami bahwa pemberian vaksinasi dosis selanjutnya diurutkan sesuai prioritas sebagaimana yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya.
Hingga kini, arahan pemberian booster kedua masih ditujukan untuk tenaga kesehatan dan lansia saja. Sementara untuk usia di luar kelompok itu belum tersedia dan dianjurkan untuk melanjutkannya sampai ke booster pertama terlebih dahulu bagi usia 18 tahun ke atas.
Reisa juga meminta masyarakat tetap mengikuti dan memantau kanal-kanal resmi dari pemerintah, supaya tidak melewatkan satupun informasi terkait pemberian dan distribusi vaksin COVID-19.
“Ayo bersama kita stay tune terus dan tetap update untuk menerima berita (terkait perkembangan booster kedua) hanya di kanal-kanal resmi dari pemerintah seperti media sosial dari Kementerian Kesehatan,” ucap Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.