tribunwarta.com – Pihak Paku Buwono XIII melaporkan kerusuhan yang terjadi di Keraton Surakarta pada Jumat, 23 Desember 2022 lalu.
Pelaporan ke Polisi itu diwakili oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kanjeng Pangeran (KP) Dani Nur Adiningrat.
“Kami bersama tim hukum Keraton Kasunanan Surakarta, dimintai tolong para korban penganiayaan di kawasan keraton, hak bagi mereka untuk melaporkan,” ujarnya, Senin, 26 Desember 2022.
Terkait hal itu, pihaknya mendampingi para korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
“Jadi ketika kami dimintai keterangan sebagai saksi kami siap, agar tidak terjadi simpang siur,” ucap KP Dani Nur Adiningrat.
“Semua jadi gamblang, ini bermula dari kasus pencurian kok melebar kemana-mana, agar alur nya jelas. Termasuk aktor intelektualnya,” tuturnya menambahkan.
KP Dani Nur Adiningrat juga berharap pelaporan tersebut menjadi pembelajaran semua pihak agar tidak main hakim sendiri.
“Sebetulnya korban yang luka (akibat penganiayaan) banyak, namun kami konsentrasi ke yang luka parah, ada empat orang,” ujarnya.
“Mereka mengalami trauma juga. Abdi dalem sepuh kami juga trauma, karena kami tidak terbiasa dengan aksi anarkis seperti ini,” kata KP Dani Nur Adiningrat menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 27 Desember 2022.
Sehari sebelumnya, salah satu putri Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII , GRAy Devi Lelyana Dewi, juga melakukan pelaporan ke polisi.
Dia mengatakan pelaporan tersebut atas kasus dugaan penodongan menggunakan senjata api yang terjadi di Keraton Solo.
Dalam keterangan, laporan dilakukan bersama dua cucu Paku Buwono XIII yakni BRM Yudistira dan BRM Suryo Mulyo.
“Kami melaporkan kejadian kemarin, dugaan pengeroyokan dan penganiayaan, serta dugaan penodongan senjata api dari oknum aparat,” kata GRAy Devi Lelyana Dewi, Minggu, 25 Desember 2022.
Kericuhan dilaporkan kembali terjadi di Keraton Surakarta pada Jumat, 23 Desember 2022 petang kemarin.
Untuk kesekian kalinya, kericuhan yang mengakibatkan adanya korban luka itu terjadi diduga dipicu oleh konflik internal keluarga.
Bentrokan yang terjadi diduga merupakan pihak Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus bentrokan tersebut.
Dia mengatakan kepolisian akan menindaklanjuti jika ada bukti yang mengarah ke tindak pidana.
“Kalau ada unsur yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti,” kata Iwan Saktiadi, Sabtu, 24 Desember 2022.
Meski demikian, pihaknya tetap berharap kedua pihak yang berseteru tersebut dapat mengambil langkah damai.
“Kami akan mediasi,” ucap Iwan Saktiadi.
Konflik internal Keraton Surakarta kembali memanas menyusul munculnya isu pencurian dan penganiayaan yang melibatkan pihak dalam keraton.
Mengenai dugaan penganiayaan, Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mengaku telah dianiaya oleh putri Keraton Solo berinisial GKR TRKD.
Terkait kericuhan semalam, kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo mengatakan ada empat orang di pihaknya yang terluka.
“Dari satgas 4 orang luka di kepala,” tuturnya melalui pesan singkat.
Di pihak lain, Wakil Ketua LDA KP Eddy Wirabhumi mengatakan ada seorang di pihaknya yang mengalami luka.
Beberapa korban yang mengalami luka akibat kericuhan tersebut pun telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Kustati, Pasar Kliwon.***