tribunwarta.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunda penyesuaian tarif di beberapa ruas tol hingga akhir tahun ini. Hal ini berhubungan dengan peningkatan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Sampai sekarang belum (penyesuaian tarif tol), mungkin nanti. Saya sedang tahan-tahan dulu biar memenuhi SPM dulu,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (13/12/2022).
Dia memastikan sampai akhir tahun belum ada penyesuaian tarif tol.
Sebelumnya sudah ada beberapa tarif tol yang dijadwalkan seharusnya naik pada tahun ini.
Penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan tingkat inflasi, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 38/2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 15/2005 tentang Jalan Tol.
Seperti dari beberapa ruas tol milik Astra yang seharusnya naik pada tahun ini ada empat ruas.
“Kami ada beberapa ruas tol harusnya tahun ini (penyesuaian tarif). Ada Tangerang-Merak, Ulujami-Kebon Jeruk, Kunciran-Serpong, dan Pandaan-Malang,” kata CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono di Menara Astra, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Begitu juga tol-tol di Sumatra. Tercatat ada lima ruas jalan tol yang tarifnya direncanakan mengalami penyesuaian.
“Sudah. Ini ada beberapa yang masuk dalam pembicaraan dengan BPJT, ada lima ruas,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto di kantor Kementerian BUMN, beberapa waktu lalu.
Dia membeberkan beberapa ruas yang sudah masuk dalam jadwal penyesuaian tarif mulai dari Pekanbaru-Pangkalan, Taba Penanjung-Bengkulu, Palembang-Indralaya, hingga Aceh-Sigli.
Tidak hanya itu, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebelumnya juga telah melakukan penandatanganan amandemen atau perubahan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada lima ruas tol. Dalam perjanjian baru itu, setidaknya ada tiga ruas yang tarifnya direncanakan penyesuaian.
Nantinya ada tiga ruas jalan tol yang mengalami penyesuaian tarif secara reguler dalam waktu dekat, seperti ruas Pandaan-Malang, Kanci-Pejagan, dan Tangerang-Merak.