tribunwarta.com – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil di setiap puskesmas wilayahnya untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan menurunkan prevalensi balita tengkes (stunting).
“Dari laporan rutin per November, pelayanan kesehatan ibu hamil minimal enam kali baru menjangkau 47,37 persen atau baru 13.294 dari target 28.065 ibu hamil dari total layanan puskesmas di Jakarta Selatan,” kata Kepala Suku Dinas KesehatanJakarta Selatan Yudi Dimyati di Jakarta, Kamis.
Maka dari itu, untuk mencapai target tersebut salah satu upayanya melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (perawatan antenatal) menjadi enam kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual.
Nantinya para ibu hamil ditargetkan rutin menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan yang disediakan puskesmas untuk mengetahui kondisi ibu maupun bayi di dalam kandungannya.
“Pihak sudinkesehatan bersama puskesmas, RSUD, klinik hingga tempat praktik mandiri yang ada di Jakarta Selatan juga menggencarkan program Gerakan Ibu Hamil Sehat,” tuturnya.
Yudimenyampaikan, program ini memiliki kegiatan seperti meningkatkan kepatuhan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali dan dua kali diantaranya USG oleh dokter selama masa mengandung.
Kemudian, mengikuti kelas ibu hamil minimal empat kali, konsumsi tablet penambah darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kami juga mendorong peran keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas dalam pendampingan ibu hamil untuk memantau kesehatannya,” tutupnya.
Dengan demikian, Yudi berharap para ibu dapat mempersiapkan dan menjalani kehamilan yang sehat serta melahirkan generasi emas penerus cita-cita pembangunan bangsa Indonesia.