tribunwarta.com – Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan Polri akan menggelar Operasi Lilin menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
Agung menyebutkan ada tiga hal yang menjadi fokus Polri dalam melaksanakan Operasi Lilin Natal dan Tahun Baru (Nataru) tersebut.
” Operasi Lilin sedang kita siapkan dengan fokus kelancaran lalu lintas, penyeberangan antarpulau dan kenyamanan liburan serta beribadah Natal dan Tahun Baru,” kata Agung, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.
Agung juga menyebutkan bahwa Operasi Lilin Nataru tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dengan dipimpin oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas).
Menurutnya, untuk mewujudkan kenyamanan, keamanan dan ketertiban perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak.
Dia pun menuturkan bahwa Operasi Lilin 2022 tersebut akan melibatkan sejumlah stakeholder. Oleh karena itu, Polri akan melakukan rapat lintas sektor pada tanggal 16 Desember 2022 untuk membahas jadwal operasi.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur mengatakan bahwa puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi pada H-2 sebelum Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 .
“Puncaknya untuk mudik di Natal dan Tahun Baru adalah Jumat. Kemudian baliknya di hari H, 25 (Desember 2022) dan 1 (Januari 2023) itu jatuhnya hari Minggu,” ujar Subakti.
Selain itu, Subakti juga menyebutkan volume lalu lintas pada periode Nataru kali ini akan mengalami peningkatan dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai 2,73 juta kendaraan.
“Di sini kami telah memprediksi, arus mudik luar Jabotabek melalui empat gerbang utama nanti diperkirakan 2,73 juta kendaraan. Naik 2,6 persen terhadap Nataru tahun 2021 sekitar 2,6 juta,” ujarnya.
“Juga terhadap normal, kita ambil Juni 2022 naik sekitar 8,4 persen. Di mana normalnya adalah 2,5 juta,” kata Subakti menambahkan.
Subakti juga menjelaskan bahwa proyeksi volume lalu lintas terpadat akan terjadi di arah timur yakni melalui Jalan Tol Trans Jawa, dengan kontribusi hampir 50 persen.***