tribunwarta.com – Para pemilik apartemen Meikarta ramai-ramai berusaha untuk menjual unitnya. Mereka rela rugi dengan menurunkan harga jual agar unitnya bisa cepat laku terjual di tengah kehebohan protes pembeli di DPR.
Di beberapa situs jual beli properti terlihat penjual juga mengiming-imingi calon pembeli dengan harga miring karena pembeli sedang Butuh Uang (BU). Pemilik yang menjual ini sebagian dari 1.800 unit yang sudah serah terima kunci, sebagian besar sampai 2027 diserahterimakan.
“Murah Apartemen Meikarta Lippo Cikarang Siap Huni BU,” tulis penjual dilansir dari 99.co, Selasa (13/12).
Aprtemen tersebut memiliki 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi dengan luas bangunan 68m2. Harga apartemen dibanderol Rp 675 juta.
Di distrik 1, ada juga apartemen yang dijual tepatnya di Tower Oakview lantai 19 ukuran 2 bed room (BR). Luas bangunan 42 M2, di dalamnya tersedia 1 kamar mandi dengan AC, Fire Extenguisher, Gordyn, PAM, Refrigerator, Stove, Water heater. Pemilik mengklaim sudah memiliki legalitas Sertifikat Hak Milik (SHM).
“Butuh uang (BU) harga developer Rp 600 juta. Saya jual seharga cepat aja Rp 325 juta non furnish. Dan Rp 375 juta full furnish,” kata penjual dilansir dari OLX.
Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana mengungkapkan bahwa banyaknya penghuni yang menjual unitnya karena sejumlah faktor, di antaranya Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang tergolong besar.
“Saya dapat info IPL-nya lumayan, kabarnya tembus ada yang Rp 2 juta buat keamanan, biaya lain termasuk air listrik, air. Nilai segitu sebulan kan ada yang mampu, ada yang nggak juga,” katanya Kepada CNBC Indonesia, Senin (13/12/22).