LPPOM MUI ikuti Pameran Produk Halal OKI di Turki

LPPOM MUI ikuti Pameran Produk Halal OKI di Turki

tribunwarta.com – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengikuti Pameran Produk Halal Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Turki.

“LPPOM MUI dengan bangga berpartisipasi dalam Pameran Produk Halal OKI untuk memfasilitasi berbagai pelaku usaha khususnya negara-negara anggota OKIdalam sertifikasi halal,” ujar Operational Director LPPOM MUI Sumunar Jati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pameran dagang halal terbesar dunia itu diselenggarakan oleh negara-negara anggota OKI dengan mengundang sejumlah institusi, praktisi dan lembaga halal di seluruh dunia, untuk mendiskusikan isu-isu soal produk halal.

Menurut Sumunar, LPPOM sebagai lembaga pemeriksa halal mendapat kesempatan untuk mengenalkan proses sertifikasi jaminan produk halal di Indonesia kepada para pengunjung anjungan.

Kepada para pengunjung, LPPOM MUI menjelaskan perihal penggunaan persyaratan sertifikasi halal HAS 23000 yang dikembangkan LPPOM MUI sejak 2012.

Saat ini, HAS 23000 telah menjadi empat standard teratas yang digunakan oleh berbagai negara di seluruh dunia dalam proses sertifikasi halal.

Adapun persyaratan HAS 23000 yang menjadi kriteria sistem jaminan halal melingkupi, kebijakan halal, tim manajemen halal, pelatihan dan edukasi, bahan, produk, fasilitas produksi, prosedur tertulis aktivitas kritis, kemampuan telusur, penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria, audit internal dan kaji ulang manajemen.

“Melalui HAS 23000, LPPOM MUI memberikan kontribusi dalam rangka mendukung berkembangnya perdagangan halal dunia yang berkelanjutan, dan LPPOM MUI siap melanjutkan kolaborasi dengan berbagai pihak di seluruh dunia,” kata dia.

Pameran Halal OKI diselenggarakan oleh Islamic Centre for Development of Trade (ICDT) dan the Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC), badan di bawah OKI.

Pameran Halal OKI ini diikuti oleh sekitar 500 profesional buyers dari 96 negara dunia terutama negara-negara Timur Tengah, Eropa Barat, Eropa Tengah, dan kawasan Balkan.

Pameran diperkirakan akan mengakomodir sekitar 5.280 pertemuan business to business dan menarik perhatian lebih dari 50.000 pengunjung.

Sementara itu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama ikut menyusun standard halal global dalam forum Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) di Turki. SMICC merupakan wadah bagi negara anggota OKI di bidang standard dan metrologi.

“Keberadaan Indonesia di SMIIC ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam penetapan standard bagi masyarakat global, salah satunya standard halal,” ujar Kepala BPJPH Aqil Irham.

Aqil mengatakan penting bagi Indonesia untuk terlibat dalam penyusunan standard halal global. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu pasar industri halal terbesar di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *