Kobarkan Perang di Suriah, Negara NATO Minta Pengertian AS

Kobarkan Perang di Suriah, Negara NATO Minta Pengertian AS

tribunwarta.com – Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar meminta Amerika Serikat (AS) menunjukkan pemahaman atas kemungkinan operasi militer Turki yang baru di Suriah. ‘Permohonan’ itu dilontarkan setelah Washington menyuarakan penentangan yang kuat terhadap langkah semacam itu.

Negara NATO itu telah mengancam serangan baru ke Suriah utara selama berbulan-bulan, dan meningkatkan persiapan sejak bulan lalu setelah serangan bom mematikan di Istanbul yang dituduh dilakukan oleh militan Kurdi.

“AS meminta kami untuk mengevaluasi kembali. Kami menyampaikan kepada mereka kepekaan dan pemikiran kami, dan meminta mereka untuk menepati janji mereka. Kami menekankan bahwa mereka harus memahami kami,” kata Akar, dikutip Reuters, Jumat (2/12/2022).

Turki juga meminta negara-negara sekutu yang memiliki kehadiran militer di Suriah untuk tidak mengizinkan milisi lokal menggunakan bendera dan seragam mereka.

“Kami mengingatkan mereka bahwa mereka harus menjauhkan teroris dari diri mereka sendiri dan pada akhirnya mereka harus memutuskan hubungan mereka dengan organisasi teroris,” katanya.

Adapun, Turki melihat milisi YPG Kurdi, garda terdepan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) sekutu AS, sebagai sayap Suriah dari kelompok militan PKK dan melabeli keduanya sebagai organisasi teroris.

PKK juga dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Sementara itu, PKK dan SDF membantah terlibat dalam pengeboman 13 November di Istanbul.

Sebelumnya, AS memberikan peringatan kepada Turki terkait operasi militernya di wilayah Suriah.

Pentagon mengungkapkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berbicara kepada timpalannya dari Turki tentang “penentangan kuat” terhadap operasi militer baru Turki di Suriah dan menyuarakan keprihatinan atas situasi yang meningkat di wilayah tersebut.

“Menteri Austin menyerukan deeskalasi, dan berbagi penentangan kuat Departemen [Pertahanan] terhadap operasi militer Turki yang baru di Suriah,” kata pernyataan Pentagon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *