tribunwarta.com – Kedutaan Besar RI (KBRI) Doha memanfaatkan Piala Dunia 2022 sebagai ajang pemanasan promosi budaya menjelang peran Indonesia sebagai negara mitra dalam perhelatan Qatar-Indonesia Year of Culture (QIYOC) 2023.
Hal itu diakui Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Doha, Ali Murtado, yang merujuk kepada partisipasi Indonesia dalam Piala Dunia 2022 melalui pentas Saung Angklung Udjo dan pameran batik.
“Secara tidak langsung itu memang jadi ajang pemanasan,” kata Ali saat ditemui di kantor KBRI Doha, Qatar, Minggu.
Saung Angklung Udjo sebelumnya telah memperoleh panggung dan pentas di pelataran Al Ibdaa, kampung budaya Katara, pada 18-28 November 2022.
Sementara pameran batik bertajuk The Exotic Indonesian Batik Heritage Exhibition dilangsungkan di Galeri 1 Gedung 47 Katara pada 2-8 Desember 2022.
Ali menjelaskandua acara tersebut bukanlah satu-satunya ajang pemanasan bagi Indonesia menyongsong QIYOC 2023.
Pada pertengahan Oktober lalu, warga diaspora Indonesia di Qatar telah unjuk kebolehan melakukan promosi budaya melalui keikutsertaan dalam Festival Flag Plaza.
“Jadi sebetulnya cukup banyak, termasuk juga ketika kita ikut ambil bagian dalam Festival Flag Plaza,” kata Ali.
Diketahui dalam Festival Flag Plaza KBRI menggandeng komunitas diaspora Indonesia yang menurunkan sekira 154 penampil termasuk lima grup kesenian yakni Puspa Qinarya, Indonesian Ladies Angklung, Rumah Seni Al Khor, Sanggar Seni Mesaieed, dan BIG Choir.
Ali mengaku bahwa KBRI Doha saat ini terus menjembatani Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Qatar Museums untuk mematangkan kalender kegiatan QIYOC 2023.
Qatar Museums adalah otoritas yang membawahi pengelolaan museum-museum di negeri itu, sekaligus pelaksana diplomasi kebudayaan Year of Culture.
Year of Culture atau Tahun Kebudayaan adalah program tahunan yang digelar sejak 2012, di mana sepanjang tahun Qatar melakukan berbagi ajang kebudayaan dengan sebuah negara mitra.
Jepang merupakan negara mitra pertama Qatar Year of Culture pada 2012, diikuti Inggris (Britania Raya), Brazil, Turki, China, Jerman, Rusia, India, Prancis, Amerika Serikat, dan regional Timur Tengah-Afrika Utara-Asia Selatan (MENASA) setiap tahunnya hingga 2022.
Menurut Ali, Indonesia mengetahui ketertarikan dan keputusan Qatar untuk menawarkan peran negara mitra Year of Culture pada 2020. Sejak itu KBRI terus menjembatani Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dengan Qatar Museums dalam menyusun kalender kegiatan QIYOC 2023.
Sejauh ini Ali mengaku sudah ada belasan kegiatan yang memadati jadwal QIYOC 2023, tapi dirinya masih terus berkorespondensi dengan Ditjen Kebudayaan dan Qatar Museums untuk finalisasi kalender tersebut.