tribunwarta.com – Berikut ini adalah transkrip wawancara pers dengan Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang tentang kecelakaan saat pemasangan rel di Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
TvOne: Saya ingin bertanya tentang kecelakaan yang terjadi di proyek KCJB. Kecelakaan itu menewaskan dua orang pekerja China dan melukai empat orang lainnya. Apa tanggapan Anda? Apakah pembangunan KCJB akan tetap selesai tepat waktu?
Duta Besar Lu Kang: Saya memperhatikan sudah ada pernyataan dari penanggung jawab kementerian terkait pemerintah Indonesia dan dari PT KCIC. Di sini saya juga berbagi informasi yang saya dapat.
Pada 18 Desember sekitar pukul 16.30 waktu setempat, di lokasi proyek KCJB Kabupaten Bandung Barat, terjadi gangguan rem pada mesin pemasangan rel saat melalui jalanan menurun, sehingga hilang kendali dan keluar dari jalur. Kecelakaan itu mengakibatkan dua pekerja teknis yang berkewarganegaraan China meninggal, dan dua orang lainnya yang juga pekerja teknis China luka-luka, bukan empat orang yang terluka. Mereka datang ke Indonesia untuk membangun KCJB, dan ikut berkontribusi dalam kerja sama China-Indonesia. Meninggalnya dua pekerja tersebut menjadi hal yang sangat menyakitkan. Di sini saya menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada mereka yang tewas dan rasa simpati kepada pihak keluarga. Setelah kecelakaan itu, tak sedikit teman-teman Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada kedua pekerja China yang meninggal. Ini mencerminkan persahabatan yang tulus dari rakyat Indonesia, sehingga kami ingin mengucapkan terima kasih.
Sekarang penanganan kecelakaan masih berlangsung. Setelah kecelakaan terjadi, PT KCIC dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) pertama-tama langsung menyelamatkan korban dan melakukan penanggulangan darurat. Sekarang kondisi dua korban luka sudah stabil, satu orang sudah keluar rumah sakit keesokan harinya, yaitu tanggal 19 Desember.
Kedubes China sedang menjaga komunikasi erat dengan pihak pemerintah Indonesia dan PT KCIC sebagai penanggung jawab proyek. Sementara itu, penyebab kecelakaan masih terus diselidiki. Berdasarkan informasi yang kami terima sampai sekarang, yang mengalami kecelakaan adalah sarana yang digunakan selama pemasangan rel, bukan sarana operasi yang digunakan ketika KCJB mulai beroperasi, sehingga tidak berkaitan dengan kualitas konstruksi kereta cepat, juga tidak berdampak pada keamanan kereta setelah rampung. Sekarang, proses penanganan di lapangan akan segera selesai, pemulihan sudah dimulai dengan tertib. Seperti disampaikan pemerintah Indonesia dan pengelola proyek KCJB, kecelakaan kali ini tidak berdampak pada jadwal penyelesaian proyek KCJB.
Saya juga ingin berterima kasih atas perhatian dari teman-teman media terhadap insiden ini, khususnya perhatian terhadap dua pekerja China yang tewas.
ANTARA: Terkait kecelakaan KCJB, bagaimana dengan korban tewas?
Duta Besar Lu Kang: Sudah saya sampaikan tadi, setelah kecelakaan itu terjadi, PT KCIC dan HSRCC, terutama perusahaan yang ikut dalam konstruksi, segera menghubungi keluarga korban. Sekarang penanganan kecelakaan masih berlangsung. Saya juga menyampaikan rasa duka atas korban yang meninggal dan kepada keluarga mereka, dan juga menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh perusahaan. Lebih baik kita menunggu hasil penanganan. Sebelumnya saya sampaikan bahwa mereka datang ke Indonesia untuk membangun KCJB, dan untuk ikut berkontribusi dalam kerja sama China-Indonesia. Saya percaya pihak China dan Indonesia terutama perusahaan yang terlibat dalam proyek konstruksi ini pasti akan melakukan hal dengan baik.