tribunwarta.com – Sejumlah negara kini tengah dihantam krisis Bahan Bakar Minyak (BBM), baik di Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia. Adapun salah satu pemicunya karena diembargonya BBM asal Rusia sejak negara pimpinan Vladimir Putin tersebut menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Tak hanya itu, lonjakan inflasi yang memicu aksi mogok kerja pekerja kilang dan juga supir truk juga turut berimbas pada kritisnya pasokan BBM di Prancis maupun Korea Selatan.
Lantas, bagaimana dengan stok BBM di Indonesia, terutama karena Indonesia masih bergantung pada impor?
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, pihaknya menjamin stok BBM maupun Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Tanah Air saat ini dalam kondisi aman.
Dia menyebut, stok LPG cukup hingga 16,76 hari ke depan atau secara volume 24.188 juta ton per hari. Kemudian, untuk kerosene (minyak tanah) cukup hingga 79,27 hari atau 1.354 kilo liter (kl) per hari.
Berikutnya, stok bensin Pertalite cukup untuk 16,92 hari dengan volume 84.720 kl per hari, Pertamax 42,14 hari dengan volume 12.801 kl per hari, dan Pertamax Turbo hingga 51,15 hari dengan volume 749,1 kl per hari.
Kemudian, stok Solar hingga 20,85 hari secara volume mencapai 84.924 kl per hari. Dexlite sekitar 1,99 hari secara volume 1.818 kl per hari. Pertamina Dex 59,43 hari dengan volume 1.075 kl per hari, dan avtur 30,32 hari dengan volume 11.147 kl per hari.
Dia juga mengatakan, Pertamina pun memastikan pasokan BBM dan LPG selama masa libur Natal dan tahun baru 2023 dalam kondisi aman. Adapun guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru, perusahaan bakal membentuk Satuan Tugas mulai 15 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
Menurutnya, satuan tugas yang dibentuk akan melibatkan tim holding dan subholding Pertamina serta instansi terkait. Meliputi Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia.
“Stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 114 terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU,” kata Alfian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022).
Meski begitu, ia memproyeksikan akan ada peningkatan pembelian BBM dan LPG selama libur Natal dan Tahun baru 2023. Terutama, bila dibandingkan dengan kondisi normal.
Adapun untuk LPG misalnya, Pertamina memperkirakan akan ada peningkatan sebesar 2,5%. Sementara untuk kerosene 0,8%, Pertalite 4,5%, Pertamax 2,9%, dan Pertamax Turbo 18%.
Namun demikian, terdapat penurunan dari sisi solar. Hal tersebut terjadi karena beberapa kegiatan nantinya akan ada yang dihentikan seperti industri dan transportasi. Adapun dari sisi transportasi mengalami penurunan hingga 5%.
“Dari sisi transportasi 5% turunnya, Dexlite naik 3%, Pertamina Dex naik 1,3%. Avtur akan ada peningkatan sekitar 6,5%. Sementara dari sektor industri, kegiatan industri ini turun karena ada beberapa orang yang libur, itu turun sekitar 11%,” katanya.