tribunwarta.com – Pengamat politik dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas memprediksi, dukungan dan simpati kepada Anies Baswedan sebagai capres akan menguat apabila para menteri Partai Nasdem didepak dari kabinet Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
PDI-P baru-baru ini mendesak agar menteri dari Partai Nasdem mengundurkan diri.
“Kalau simpati ke Nasdem dan ke Anies meningkat, bahwa ada risiko juga nanti dukungan ke Anies dan Nasdem malah menguat,” ujar Abbas saat ditemui di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023).
Abbas mengatakan, hal itu bisa terjadi apabila publik memandang buruk reshuffle yang Jokowi lakukan.
Menurut dia, dengan Jokowi mendepak menteri-menteri dari Partai Nasdem, hal itu bisa diartikan sebagai hukuman bagi Nasdem karena telah mencapreskan Anies.
“Keputusan untuk mengeluarkan, me-reshuffle menteri-menteri dari Nasdem, itu bisa dipersepsi sebagai hukuman dari Presiden kepada Nasdem. Gara-gara Nasdem mengumumkan dukungannya kepada Anies Baswedan,” tutur dia.
Abbas mengatakan, hukuman kepada Partai Nasdem itu bisa saja malah meningkatkan simpati publik ke Nasdem karena merasa Jokowi kurang adil.
Dia berpendapat, dorongan agar menteri dari Nasdem di-reshuffle bermula karena PDI-P tidak suka terhadap sikap Nasdem mencalonkan sosok yang selama ini dianggap antitesis Jokowi.
“PDI-P tentu saja tidak suka dengan keputusan Nasdem yang masih ada di koalisi, tapi sudah mendukung calon yang kelihatan seperti itu sikap dan posisi politiknya,” kata Abbas.
Sementara itu, Abbas yakin Jokowi pasti akan menghitung efek politik yang didapat sebelum melakukan reshuffle kabinet.
Dia menyarankan Jokowi agar berhati-hati dan rasional dalam mengambil keputusan.
“Tapi saya kira Presiden tidak akan gegabah ambil keputusan. PDI-P punya aspirasi ya wajar,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.