tribunwarta.com – “Ketika taruhannya sebesar ini, bukankah lebih masuk akal untuk mendengar kisahnya dari kami?” kata Meghan, Duchess of Sussex, Kamis, dalam cuplikan dokumenter Netflix yang mengisahkan Pangeran Harry beserta istrinya.
Sejak keduanya mundur dari tugas kerajaan dua tahun lalu dan pindah ke California, mereka telah melayangkan sejumlah kritik terhadap kerajaan Inggris, termasuk tuduhan rasisme yang menciptakan gejolak dengan anggota keluarga Harry yang lain, termasuk ayah Harry, Raja Charles, dan kakaknya, Pangeran William.
Kali terakhir Harry dan Meghan buka-bukaan tentang kehidupan mereka dengan anggota kerajaan yang lain adalah dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021 yang menggemparkan, seperti disiarkan Reuters, Kamis.
Dalam cuplikan dokumenter, Harry berkata, “Tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi di balik pintu yang tertutup.” Kemudian dia berkata, “Saya harus melakukan segalanya untuk melindungi keluarga saya.”
Dokumenter ini dikabarkan akan tayang pada 8 Desember.
Fokus terhadap Harry dan Meghan ini bersamaan waktunya dengan perjalanan luar negeri pertama William dan Kate sejak kematian Ratu Elizabeth dan gelar baru mereka sebagai Prince dan Princess of Wales.
Meski mereka dijadwalkan untuk menemui Presiden Joe Biden dalam perjalanan perdana ke AS, tujuan utama mereka adalah menghadiri upacara penghargaan lingkungan Earthshot yang didirikan William.
“Fokus pertama kami adalah Penghargaan Earthshot dan kami takkan terdistraksi hal lain,” kata sumber yang dekat dengan William jelang perjalanan ke AS.
Namun, sudah ada kejadian-kejadian yang membayangi acara tersebut. Pada Rabu, ibu baptis pangeran yang berusia 83 tahun mundur dari perannya di kerajaan setelah berulang kali bertanya kepada perempuan berkulit hitam, Ngozi Fulani, di acara Istana Buckingham, “Dari bagian Afrika mana kamu berasal?”
Fulani, yang lahir di Inggris dan bekerja untuk grup pendukung bagi korban KDRT, mendeskripsikan insiden itu sebagai “pelecehan”. Baik Istana Buckingham dan William segera mengecam insiden itu di mana juru bicara pangeran mengatakan “rasisme tidak punya tempat di tengah kita.”