tribunwarta.com – Kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Acsenahumanis Respon Foundation melaporkan Bupati Cianjur Herman Suherman atas dugaan penyelewengan dana bantuan gempa.
Perwakilan Acsenahumanis Respon Foundation, Ery mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan oleh pihak asing bernama Emirates Red Crescent untuk membantu korban gempa Cianjur yang terjadi pada November.
Adapun bantuan itu berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu dengan sumber tenaga solar, serta battery charger untuk tenda.
Menurut Ery, Herman diduga menyalahi standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/12/2022).
Ery dan rekan-rekannya menduga, Herman tidak meneruskan bantuan itu sebagaimana semestinya.
Ia diduga memanfaatkan jabatannya sebagai bupati untuk kepentingan dirinya sendiri.
Menurut Ery, Herman diduga menggunakan wewenangnya sebagai bupati untuk memotong distribusi bantuan dan mengubah kemasan bantuan itu untuk kemudian dijual ke pasar.
“Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar,” ujar Ery.
Dugaan penyelewengan itu bermula saat bantuan itu tidak ditempatkan di gudang maupun lokasi penyimpanan lain.
Ery mengaku semakin curiga saat pihaknya mencoba titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut dia, bantuan itu diletakkan di gudang dan dibawa ke ruko-ruko.
“Bantuan yang tadinya ditempatkan gudang penunjukan dipindahkan ke ruko-ruko dan masyarakat dapat langsung mengambil bantuan tanpa prosedur SOP, dan pemindahan bantuan dari gudang BNPB ke ruko,” ujar Ery.
Ery mengaku khawatir Herman juga menyelewengkan bantuan kemanusiaan Gempa Cianjur lainnya.
“Ini baru bantuan (logistik), belum dana bantuan internasional yang diduga juga ada penyelewengan,” kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan korupsi penyelewengan bantuan Gempa Cianjur.
Ali mengaku tidak bisa mengungkap identitas pelapor maupun materi yang diadukan ke KPK kepada publik.
“Segera kami tindaklanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal,” kata Ali dalam pesan tertulisnya kepada wartawan.
Kompas.com masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak Bupati Cianjur terhadap laporan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.