tribunwarta.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan, sepanjang 2022, ada 3.461 bencana di seluruh Tanah Air.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, data tersebut mengacu pada peristiwa yang terjadi per 1 Januari hingga 25 Desember.
Meski demikian, terdapat banyak laporan bencana di daerah yang belum dikompilasikan.
“Sampai dengan 25 Desember kemarin kita sudah mencatat kejadian bencana 3.461 kali,” kata Muhari dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Senin (26/12/2022).
Muhari menuturkan, 3.461 kejadian itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi yakni banjir 1.493 kejadian, 1.033 cuaca ekstrem, 628 tanah longsor.
Kemudian, 250 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 28 gempa bumi, 24 gelombang pasang dan abrasi, 4 kekeringan, serta 1 erupsi gunung berapi.
Akibat bencana tersebut, 844 orang meninggal dunia, 48 orang hilang, 5.330.351 orang menderita dan mengungsi, serta 8,724 luka-luka.
Berdasarkan data tersebut, lebih dari 95 persen bencana itu didominasi jenis hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Meski demikian, gempa bumi mendominasi penyebab kematian 844 jiwa sepanjang 2022 dengan angka sekitar 80 persen.
“Meskipun kejadiannya jarang cuma dua kali gempa signifikan dari 28 kali tapi membawa korban luar biasa banyak,” kata dia.
Menurut dia, pada tahun 2022, terjadi dua gempa yang timbul dari sesar darat aktif namun sebelumnya belum teridentifikasi.
Gempa tersebut adalah Pasaman-Pasaman Barat, Sumatera Barat dan gempa Cianjur.
“Jadi kita punya pengalaman dua gempa signifikan di tahun ini yang dua-duanya berasal dari zona sesar yamg belum kita petakan sebelumnya,” tutur Muhari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.