Balitbangda Bekasi gandeng BRIN observasi padi merah unggulan

Balitbangda Bekasi gandeng BRIN observasi padi merah unggulan

tribunwarta.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) melakukan observasi padi merah varietas unggulan produksi lokal.

“Kami meminta bantuan BRIN dalam rangka melakukan observasi plasma nutfah dengan objek sampel di Kampung Cibadak Desa Karang Indah, Kecamatan Bojongmangu,” kata Kepala Bidang Pembangunan Balitbangda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi di Cikarang, Jumat.

Dia mengatakan proses observasi dilakukan di lahan seluas enam hektare yang dikelola kelompok tani setempat. Peninjauan lahan padi merah ini untukmengetahui kualitas serta ciri khas untuk kebutuhan pengembangan jenis padi varietas lokal tersebut.

“Ini baru observasi tahap awal. Diharapkan nanti ketika sudah selesai seluruh proses observasi dan keluar hasil dari BRIN, jenis padi merah tersebut punya keunggulan-keunggulan sebagai dasar untuk mendaftarkan varietas ini ke Kementerian Pertanian,” katanya.

Indra mengakui hingga kini jenis padi merah di Bojongmangu ini belum memiliki nama khas. Salah satu tujuan observasi juga untuk memberikan penamaan berdasarkan koordinasi bersama antara pihaknya dengan kelompok tani serta penyuluh pertanian.

“Mengenai usulan nama khas padi merah ini, kami diskusikan bersama nanti, hasilnya akan kita laporkan kepada Pak Bupati,” katanya.

Menurut dia berdasarkan pengamatan awal, jenis padi ini memiliki keunggulan secara fisik yakni rumpun padi berkualitas sehingga mampu memiliki banyak anak serta ketinggian yang lebih dari varietas lain termasuk jenis padi Ciherang.

“Kemudian dari cita rasa nasi yang dihasilkan, jenis padi merah lokal ini terasa lebih legit atau pulen dibandingkan varietas padi lain,” katanya.

Pihaknya bersama BRIN selanjutnya akan menindaklanjuti observasi awal ini dengan melakukan pengamatan tahap berikutnya yakni observasi daya hasil dengan harapan jenis padi ini bisa dilepas ke pasar sebagai hasil pertanian lokal khas Kabupaten Bekasi.

“Tahapan selanjutnya kami lakukan identifikasi padi untuk mengetahui morfologi dan bentuk sehingga beda tanaman bisa diketahui, kemudian kamidaftarkan dan ditetapkan sebagai padi lokal khas Kabupaten Bekasi,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *