tribunwarta.com – Inggris menorehkan catatan ekonomi positif pada awal kuartal IV-2022 setelah membukukan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,5% pada Oktober secara bulanan (month-to-month/mtm).
Hasil positif tersebut membalikkan kontraksi yang terjadi pada bulan sebelumnya, yakni sebesar -0,6% mtm.
Pertumbuhan itu juga berada di atas ekspektasi para ekonom sebesar 0,4% mtm.
Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), ekonomi Inggris menyusut pada bulan sebelumnya dikarenakan sejumlah bisnis tutup seiring dengan prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.
Darren Morgan, direktur statistik ekonomi ONS, mengatakan ekonomi terbantu terutama oleh penjualan mobil yang melambung kembali setelah kinerja September yang sangat buruk. Selain itu, sektor kesehatan juga mengalami bulan yang kuat.
Adapuh, sepanjang periode Agustus-Oktober, ekonomi Inggris masih kontraksi 0,3% mtm.
Sementara itu, secara tahunan (year-on-year/yoy) ekonomi inggris pada Oktober 2022 tumbuh 1,5%, naik dari laju pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 1,3% yoy dan juga di atas ekspektasi 1,4% yoy.
Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan meskipun angka menunjukkan pertumbuhan, masih ada jalan yang sulit di depan.
“Inflasi tinggi, diperburuk oleh perang ilegal (Presiden Rusia Vladimir) Putin, memperlambat pertumbuhan di seluruh dunia, dengan IMF memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi tahun ini atau berikutnya,” katanya, dikutip AFP, Senin 912/12/2022).
Adapun, inflasi Inggris berada di atas 11%, level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun.
Bank of England telah memperkirakan ekonomi Inggris akan berkontraksi pada kuartal terakhir 2022, yang berarti ekonomi berada dalam resesi.
