Antara Sepak Bola & Perang, Prancis Tetap Menang dari Inggris

Antara Sepak Bola & Perang, Prancis Tetap Menang dari Inggris

tribunwarta.com – Prancis berhasil menekuk lutut Inggris dengan skor 2:1 dalam babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar. Les Bleus’ pun berhasil mengamankan tiket semi final dan akan berhadapan dengan Maroko yang sukses menyingkirkan Portugal.

Di babak pertama, Prancis memang sudah mengungguli Inggris lewat gol yang dicetak oleh Aurelien Tchouameni pada menit ke-17. Skor 1:0 berakhir hingga babak pertama selesai.

Inggris berhasil menyeimbangkan kedudukan setelah Harry Kane berhasil membobol gawang Prancis lewat penalty pada menit ke-54. Namun tandukan Oliver Giroud pada menit ke-78 akhirnya menjadi gol pamungkas hingga pertandingan berakhir.

Secara statistik sebenarnya The Three Lions-julukan Timnas Inggris- lebih unggul dibandingkan dengan Prancis. Secara statistik Inggris menang 17 kali dalam 31 pertandingan melawan Prancis sejak 1923.

Bahkan dalam sejarah Piala Dunia, Inggris berhasil menang melawan Prancis dalam 2 pertandingan saat mereka berhadapan. Pertama di tahun 1966 dengan skor 2:0 dan kedua pada 1982 dengan skor 3:1.

Kemenangan Prancis semalam selain mengingatkan terhadap rivalitas di lapangan hijau tetapi juga rivalitas soal hegemoni dan kekuasaan di medan laga.

Meski masih berada dalam satu kawasan Benua Biru dan dengan wilayah geografis yang berseberangan, Inggris dan Prancis sempat terlibat dalam banyak peperangan dalam kurun waktu 1.000 tahun terakhir. Tiga di antaranya merupakan peperangan besar dengan Prancis yang lebih diunggulkan.

Sejarah mencatat, konflik antara kedua negara yang paling populer dan banyak diperbincangkan adalah pada tahun 1337-1428. Perang yang terjadi dalam 116 tahun tersebut dijuluki dengan perang 100 tahun.

Memang perang tidak terjadi secara terus menerus, melainkan terjadi dalam 3 babak. Babak pertama terjadi pada 1337-1360, dilanjutkan dengan periode kedua pada 1369-1389 dan terakhir pada 1389-1428.

Bagaimanapun juga berakhirnya perang antara kedua kubu tidak pernah diakhiri dengan perjanjian damai. Namun perang yang berkobar akhirnya padam setelah Inggris mengakui Prancis lebih unggul dan tidak bisa ditaklukkan dengan mudah.

Ini menandai kemenangan Prancis atas Inggris yang pertama dalam perang yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan.

Kemudian perang besar kedua yang banyak dikisahkan dalam sejarah adalah perang Anglo-French pada 1783. Perang ini terjadi pada Juni 1778-September 1783. Perang meletus di banyak lokasi mulai dari English Channel, Samudera Atlantik, West Indies, Amerika Utara, Selat Gibraltar, Pulau Balearik hingga East Indies.

Kembali Prancis dinobatkan sebagai pemenang dalam peperangan tersebut dan dikukuhkan lewat Perjanjian Versailles. Setelah perang tersebut Prancis resmi mengakuisisi Tobago dan Goree ke dalam teritori mereka.

Tak kurang dari satu dekade setelahnya, perang kembali meletus. Kali ini adalah perang revolusi Prancis yang terjadi pada 20 April 1792 hingga 27 Maret 1802.

Lawan dari Prancis kala itu adalah Inggris, Austria, Prusia, Rusia dan beberapa monarki lainnya. Perang terbagi ke dalam dua babak yaitu Perang Koalisi Pertama (1792-1797) dan Perang Koalisi Kedua (1798-1802).

Dalam kedua babak perang tersebut, Prancis berhasil menang dan menandai terjadinya revolusi dengan berdirinya Republik Prancis setelah kekaisarannya jatuh.

Well, bagaimanapun juga selalu ada cerita menarik jika berbicara terkait dengan hubungan antar negara. Dalam konteks pertandingan bola Inggris melawan Prancis. Rivalitas keduanya juga bisa dikenang lewat catatan sejarah yang menjadi pembuktian bahwa dahulu perebutan hegemoni dan kekuasaan sempat mewarnai hubungan kedua negara yang saling menjadi tetangga tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *