tribunwarta.com – Asisten Daerah (Asda) 1 Kabupaten Cianjur, Arief Purnawan mengatakan, rumah rusak akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat kini bertambah.
Tercatat hingga Rabu (7/12/2022), pukul 15.00 WIB, rumah rusak akibat gempa Cianjur mencapai 53.408 rumah.
“Total rumah rusak tervalidasi sementara sampai Rabu pukul 15.00 WIB mencapai 53.408 rumah,” ucap Arief dalam konferensi pers update penanganan gempa Cianjur secara daring, Rabu (7/12/2022).
Rinciannya, rumah rusak berat tervalidasi mencapai 12.956 dari awalnya 11.116 unit, rumah rusak sedang menjadi 15.196 dari 13.706 unit, dan rumah rusak ringan menjadi 25.256 dari 22.947 unit.
Di sisi lain, ada pula infrastruktur yang rusak. Jumlah infrastruktur yang rusak ini pun bertambah, baik fasilitas pendidikan maupun tempat ibadah.
Berdasarkan hasil verifikasi, sekolah yang rusak mencapai 540 unit. Sebelumnya pada Senin (5/12/2022), totalnya mencapai 525 unit.
Lalu, tempat ibadah yang rusak mencapai 272 unit, dari sebelumnya 269 unit.
“Faskes yang rusak mencapai 18 bangunan, dan kantor sebanyak 17 bangunan. Kecamatan terdampak 16 kecamatan terdiri dari 169 desa,” ungkap Arief.
Adapun hingga kini, jumlah korban tewas tidak ada perubahan, yakni tetap 334 jiwa. Sebab, sebanyak 8 korban yang tertimbun longsoran atau bangunan masih nihil ditemukan.
Korban luka berat pun masih sama, yakni 593 orang. Jumlah korban luka berat yang dirawat di rumah sakit di seluruh Cianjur masih mencapai 44 orang.
Titik pengungsian tidak ada perubahan. Menurut hasil survei yang sudah tervalidasi hingga pukul 15.00 WIB, terdapat 494 titik pengungsian, dengan rincian 375 titik pengungsian terpusat dan 119 titik pengungsian mandiri.
“Jumlah KK sebanyak 41.166 KK. Jumlah total pengungsi 114.683 jiwa, yaitu laki-laki 54.781 jiwa, perempuan 59.902 jiwa, penyandang disabilitas 147 jiwa, ibu hamil sejumlah 1.640 jiwa, dan lansia 7.453 jiwa,” jelas Arief.
Sebagai informasi, gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022). Hingga kini, sudah ada 396 kali gempa susulan yang didata oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.