tribunwarta.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak bisa disalahkan atas perang di Ukraina.
Dilansir dari UPI, hal ini disampaikan selama pidato televisi kepada para pemimpin militer pada hari Rabu (21/12/2022).
“Apa yang terjadi tentu saja sebuah tragedi, tragedi kita bersama, tetapi itu bukan hasil dari kebijakan kita,” kata Putin.
“Perang adalah hasil dari kebijakan negara ketiga … yang selalu berjuang untuk disintegrasi dunia Rusia,” tambahnya.
Putin menyebut Ukraina sebagai “negara persaudaraan” dan menyebut pasukan Rusia yang bertempur di sana sebagai “pahlawan”.
Putin mengacu pada persenjataan nuklir Rusia selama pidatonya, mengatakan bahwa rudal berkemampuan nuklir hipersonik Saramat, yang dikenal sebagai “Setan II” akan segera siap untuk ditempatkan.
“Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat angkatan bersenjata kami, dengan mempertimbangkan potensi ancaman dan risiko militer,” katanya.
Ketua Komite Pertahanan Rusia Aleksey Zhuravlyov sebelumnya menggunakan rudal Saramat sebagai ancaman terhadap barat.
“Jika Amerika Serikat mengancam negara kita, itu bagus: ini Sarmat untukmu, dan akan ada abu nuklir darimu jika kamu berpikir bahwa Rusia seharusnya tidak ada. Dan Finlandia mengatakan bahwa mereka satu dengan Amerika Serikat. Nah, mereka masuk dalam antrean,” katanya kepada saluran Russia 1 pada Mei.
Putin mengatakan mobilisasi parsial yang dia perintahkan pada bulan September mengungkapkan masalah tertentu yang menurutnya harus segera diatasi.
“Jelas bahwa reaksi orang yang melihat masalah, dan selalu ada masalah dalam pekerjaan besar dan kompleks seperti itu, bisa emosional,” katanya.
“Saya meminta Kementerian Pertahanan untuk memperhatikan semua inisiatif sipil, termasuk mempertimbangkan kritik dan menanggapi dengan benar dan tepat waktu,” tambahnya.
Pidato Putin disampaikan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan perjalanan ke Washington, DC dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak invasi skala penuh pada Februari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.