tribunwarta.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy berharap bahwa tahun 2023 adalah waktu yang tepat bagi kemenangan Kiev dalam perang melawan Rusia . Hal itu disampaikan saat berpidato sebelum pergantian tahun 2022.
“Saya berdoa satu hal untuk kita semua – kemenangan. Itu yang utama. Satu harapan untuk semua warga Ukraina ,” katanya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Independent pada Minggu, 1 Januari 2022.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan militernya pada 24 Februari 2022 dengan dalih operasi militer khusus dan denazifikasi Ukraina .
Dunia internasional secara luas mengecam agresi Putin dengan mengambil langkah-langkah sanksi seperti sanksi ekonomi terhadap perusahaan atau individu yang terkait dengan Rusia .
Terlepas dari kecaman luas dan tekanan politik untuk menghentikan invasi, Putin nyatanya belum ingin berhenti.
“Biarlah tahun ini menjadi tahun kembali. Kembalinya orang-orang kita. Prajurit kepada keluarga mereka. Tahanan ke rumah mereka. Emigran ke Ukraina mereka. Kembalikan tanah kami,” kata Volodymyr Zelensky.
“Pengembalian apa yang telah dirampas dari kita. Masa kecil anak-anak kita, masa tua yang damai dari orangtua kita,” ucapnya.
Di samping itu, saat Zelensky berharap, ada serangan yang dilakukan pada malam tahun baru di Kiev dan daerah lain di Ukraina . Listrik padam akibat serangan tersebut.
Setidaknya satu orang dilaporkan tewas dan 14 lainya harus dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu 31 Desember 2022.
Ukraina mengeklaim bahwa Rusia sengaja menargetkan warga sipil, berusaha menebar teror untuk melihat akhir tahun 2022 menjadi lebih suram dalam menyambut tahun 2023.
Sementara itu, Ibu Negara Ukraina , Olena Zelenksy, menyatakan kecaman atas serangan tersebut.
“Merusak kehidupan orang lain adalah kebiasaan menjijikan tetangga kita,” katanya.
Zelensky juga membagikan video tak lama setelah Rusia meluncurkan serangan pada malam tahun baru di Ukraina . Dia mengatakan bahwa Putin bersembunyi di balik militer, rudal, tembok, dan istananya.
“Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan memaafkan Anda untuk ini. Ukraina tidak akan memaafkan,” kata Presiden Rusia itu.***