Indonesia mengatakan telah memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin mRNA COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China. Persetujuan itu menjadikan Indonesia menjadi negara pertama di dunia, bahkan mendahului China, yang melakukannya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia memberi lampu hijau penggunaan vaksin mRNA 300142.SZ Walvax Biotechnology Co Ltd, yang telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun dan menarget jenis asli virus corona itu.
Persetujuan itu agak mengejutkan karena Walvax, yang telah melakukan uji coba besar tahap akhir vaksin di beberapa negara termasuk Indonesia, Meksiko dan China, belum mempublikasikan tingkat efikasi vaksin itu dalam mengurangi risiko dan kematian akibat COVID.
Penny Lukito, kepala badan tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa vaksin itu, yang sekarang dikenal sebagai AWcorna, 83,58% efektif terhadap jenis virus corona tipe liar yang dianggap umum dan normal, meskipun ia menambahkan bahwa kemanjurannya turun menjadi 71,17% terhadap kasus sedang dari virus yang sangat menular, varian Omicron.
Dia tidak memberikan rincian data dan tidak menanggapi pertanyaan Reuters yang meminta komentar lebih lanjut.
Walvax menolak berkomentar. Reaksi saham terhadap perusahaan China itu diredam, dengan saham naik hanya 0,5%.
Indonesia sebelumnya telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin-vaksin COVID China lainnya sebelum data kemanjuran terperinci tersedia, meskipun itu terjadi pada masa awal pandemi ketika produk buatan Barat kekurangan pasokan.
China memiliki beberapa kandidat mRNA dalam pengembangannya tetapi vaksin Walvax adalah satu-satunya kandidat dalam uji klinis tahap akhir yang besar.
Belum jelas seberapa luas vaksin yang baru disetujui itu akan digunakan di Indonesia, di mana lebih dari 63% penduduknya telah divaksinasi lengkap. Pakar kesehatan di seluruh dunia juga merekomendasikan penggunaan apa yang disebut vaksin COVID bivalen, yang menargetkan strain asli dan varian Omicron.
Indonesia juga menggunakan vaksin mRNA COVID yang dibuat oleh Pfizer Ltd PFE.N; SE 22UAy.DE dari BioNTech; dan MRNA.O dari Moderna, tetapi suntikan AWcorna memiliki umur simpan yang lebih lama, dan tetap stabil pada 2 hingga 8 derajat Celcius selama setidaknya enam bulan, menurut para penelitinya.
Karakteristik ini membuat AWcorna vaksin ideal untuk Indonesia, negara kepulauan dengan ribuan pulau, dan negara-negara lain yang memiliki logistik yang buruk di daerah terpencil.
BPOM mengatakan persyaratan penyimpanan vaksin yang tidak terlalu ketat cocok untuk Indonesia sebagai negara tropis, dan dapat digunakan sebagai suntikan primer dan booster untuk orang dewasa.
Vaksin tersebut akan diproduksi secara lokal oleh perusahaan Indonesia, Etana Biotechnologies.
Etana menolak mengatakan berapa dosis AWcorna yang akan diproduksi, tetapi mengatakan kapasitas produksinya adalah 100 juta dosis per tahun, juru bicara Lusy Andriani mengatakan kepada Reuters. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.