Ukraina, Senin (12/9) mengklaim telah merebut kembali beberapa desa lagi di bagian timur laut, mendorong beberapa pasukan Rusia ke perbatasan antara kedua negara.
Setelah berbulan-bulan hanya dapat merebut dan kemudian kehilangan wilayah lagi, para pemimpin Ukraina bersuka ria atas kemajuan yang mendadak dicapai sejak awal September di wilayah Kharkiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Senin malam (12/9) bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali wilayah seluas lebih dari 6.000 kilometer persegi sejak ofensif dimulai bulan ini. “Pergerakan pasukan kita berlanjut,” kata Zelenskyy.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan ada “kemajuan signifikan oleh pasukan Ukraina, khususnya di Timur Laut,” seraya menyebut dukungan dari AS dan sekutu-sekutu serta “keberanian dan ketangguhan luar biasa Angkatan Bersenjata Ukraina dan rakyat Ukraina.”
“Ini masih terlalu awal,” kata Blinken. “Jadi saya pikir akan keliru untuk memprediksi secara persis arahnya, kapan ini akan tercapai dan bagaimana ini tercapai.”
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui pada akhir pekan lalu bahwa pihaknya menarik pasukan, dengan mengatakan mereka mengatur kembali pasukan tersebut di wilayah Donetsk, Ukraina Timur.
Oleh Syniehubov, gubernur Kharkiv, Ukraina Timur Laut, mengatakan, “Di beberapa area depan, para pejuang kita mencapai perbatasan negara dengan Federasi Rusia,” dengan pasukan Rusia mundur dengan kocar-kacir.
“Pasukan Rusia ada di sini pada pagi hari. Kemudian pada tengah hari, mereka mendadak mulai ramai berteriak-teriak dan mulai melarikan diri, dengan menggunakan tank-tank dan kendaraan lapis baja,” kata Dmytro Hrushchenko, warga Zaliznychne, kota kecil di dekat garis depan di bagian timur yang baru dibebaskan, kepada Sky News.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina Senin mengatakan pasukannya telah merebut lebih dari 20 permukiman dalam satu hari terakhir. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa dalam beberapa hari ini, pasukan Kyiv telah merebut kembali wilayah sedikitnya seukuran dengan daerah metropolitan London.
Seorang pejabat militer AS Senin mengatakan Ukraina “membuat kemajuan” dalam upaya mereka merebut kembali wilayah di bagian selatan dan timur. Ia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia di sekitar Kharkiv telah menyerahkan wilayah ke pasukan Ukraina.
Pejabat itu mengatakan bahwa mundurnya Rusia merupakan salah satu “indikasi” masalah semangat juang. Ia menambahkan bahwa Ukraina telah membuat pasukan Rusia menghadapi “banyak dilema.” Banyak di antara pasukan Rusia yang menyerah itu telah bergerak melintasi perbatasan ke Rusia, kata pejabat itu.
Para analis mengatakan perang kemungkinan besar akan berlanjut hingga tahun 2023. Namun lembaga kajian Institute for the Study of War yang berbasis di Washington Senin mengatakan bahwa “Ukraina telah mengubah gelombang perang dengan kemajuan di pihaknya” melalui penggunaan secara efektif senjata yang dipasok Barat seperti sistem rudal HIMARS jarak jauh dan manuver tempur strategis. [uh/ab]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.