Turki, Rusia akan Pelajari Proposal Putin Soal Pusat Gas Eropa

Turki, Rusia akan Pelajari Proposal Putin Soal Pusat Gas Eropa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki dan Rusia telah menginstruksikan otoritas energi masing-masing untuk segera memulai studi teknis mengenai proposal Rusia yang akan mengubah Turki menjadi pusat gas untuk Eropa.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah melontarkan gagasan untuk mengekspor lebih banyak gas melalui pipa gas TurkStream yang mengalir di bawah Laut Hitam ke Turki setelah pengiriman gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream Laut Baltik dihentikan.

Erdogan mengatakan otoritas energi Rusia dan Turki akan bekerja sama dalam menentukan lokasi terbaik untuk pusat distribusi gas. Menurutnya, wilayah Thrace di Turki, yang berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria tampaknya merupakan pilihan terbaik.

Fasilitas penerimaan dan pendistribusian gas bumi terlihat di halaman operator jaringan transportasi dan perpipaan Gascade di Lubmin, Jerman, 30 Agustus 2022. (Foto: AFP)

Fasilitas penerimaan dan pendistribusian gas bumi terlihat di halaman operator jaringan transportasi dan perpipaan Gascade di Lubmin, Jerman, 30 Agustus 2022. (Foto: AFP)

“Bersama Putin, kami telah menginstruksikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam kami dan lembaga terkait di pihak Rusia untuk bekerja sama,” kata Erdogan. ”Mereka akan melakukan penelitian. Di mana pun tempat yang paling tepat, mudah-mudahan kami akan mendirikan pusat distribusi ini di sana.”

Pemimpin Turki menyampaikan itu pada Kamis sekembalinya dari pertemuan puncak regional di Kazakhstan di mana ia bertemu Putin. Pernyataannya dilaporkan surat kabar Hurriyet dan media-media lainnya. Itu adalah pernyataan pertama pemimpin Turki tentang proposal Rusia.

”Tidak akan ada lagi penantian,” kata Erdogan sebagaimana dikutip media-media itu. Turki memang telah lama menyuarakan keinginannya untuk menjadi pusat energi.

Meski demikian, para analis energi mempertanyakan bagaimana proposal untuk mengirim gas ke Eropa melalui Turki bisa direalisasikan. Para pemimpin Eropa mengkritik keandalan Rusia dalam memasok energi dan menyebut pemangkasan suplai gas alam oleh Rusia sebagai upaya politik untuk memecah belah mereka terkait dukungan untuk Ukraina.

Jerman pada minggu ini menolak proposal lain oleh Putin untuk meningkatkan aliran gas ke Eropa melalui jalur pipa Nord Stream 2 di bawah Laut Baltik — pipa yang tidak pernah beroperasi. Rusia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan pipa gas Nord Stream 1 karena masalah teknis.

Diminta untuk mengomentari pernyataan Putin bahwa Rusia telah menggagalkan serangan terhadap pipa gas Turk Stream, Erdogan mengatakan Turki mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk mengamankan pipa tersebut. [ab/ka]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *