Rusia didera satu pukulan finansial lagi. Kali ini bank-bank Turki mengakhiri dukungan mereka untuk skema pembayaran Mir milik Rusia.
Sejauh ini Turki menolak tekanan pihak Barat untuk memberlakukan sanksi, namun tampaknya peningkatan usaha Barat untuk mengisolasi Moskow karena invasinya ke Ukraina menyebabkan Turki mengalah.
Keputusan tiga bank pemerintah Turki untuk menarik diri dari sistem pembayaran Mir menyusul dua bank swasta Turki yang menghentikan transaksi lewat Mir bulan ini.
Sejauh ini Moskow memanfaatkan Mir untuk menghindari pengucilan Rusia dari transaksi kartu kredit internasional karena dihadapkan pada sanksi Barat.
Maria Shagina adalah pakar sanksi internasional di Institute for Strategic Studies, dan katanya, “Untuk Barat, penting agar penegakan sanksi dilakukan seketat mungkin. Jadi setiap toleransi dari negara seperti Turki akan bisa menggagalkan sanksi. Disinilah pihak Barat bisa mengubah kebijakannya terhadap Ankara dan mempertimbangkan pemberlakuan sanksi sekunder.”
Kremlin Rabu mengecam Washington, dan menuduh AS melancarkan tekanan luar biasa pada bank-bank Turki agar mundur dari Mir.
Departemen Keuangan AS minggu lalu memperingatkan bank-bank Turki yang terlibat dengan sistem pembayaran Mir bahwa “ada risiko (bagi Turki) kalau mendukung usaha Rusia menghindari sanksi AS.”
Penghindaran sanksi AS seperti ini mengakibatkan bank-bank Turki kemungkinan akan dikenai sanksi sekunder, termasuk larangan penggunaan dolar AS.
Kalau bank-bank Turki dikenakan sanksi seperti itu maka akibatnya parah karena mereka bergantung pada dolar dalam kegiatan perkreditan internasional mereka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memiliki hubungan erat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menolak memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Perdagangan Turki Rusia melambung sejak awal konflik dengan Ukraina. Untuk Erdogan yang menghadapi pemilihan tahun depan dan ekonomi Turki yang sedang dilanda krisis, perdagangan dengan Rusia penting untuk keberlangsungan politiknya.
Erdogan akan bertemu dengan Putin dalam hari-hari mendatang, dan perdagangan bilateral akan jadi bagian penting pembahasan keduanya. Pengakhiran dukungan untuk sistem pembayaran Mir oleh Turki ini diprediksi akan mengakhiri hubungan perdagangannya yang dalam dengan Rusia. [jm/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.