Sebuah pengadilan di bagian utara China hari Jumat (23/9) menjatuhkan vonis hukuman 24 tahun penjara pada seorang laki-laki karena berperan dalam serangan keji terhadap empat perempuan dan kejahatan lain, termasuk perampokan dan pembukaan jaringan judi ilegal.
Pengadilan Rakyat Distrik Guangyang di provinsi Hebei Utara mengidentifikasi laki-laki itu sebagai Cheng Jizhi, pemimpin kelompok kriminal yang telah melakukan kejahatan selama bertahun-tahun.
Pengadilan juga menghukum 27 orang lainnya. Tuduhan yang disampaikan pada mereka mencakup membuka kasino, perampokan, membantu dalam kejahatan di dunia maya, memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah. Hukuman yang dijatuhkan berkisar antara enam bulan hingga sebelas tahun.
Pihak berwenang telah memulai penyelidikan terhadap Chen setelah awal Juni lalu terungkap sebuah video yang menunjukkan bagaimana ia bersama beberapa laki-laki lain memukuli sempat perempuan di sebuah restoran barbekyu di Tangshan, sebuah kota di Hebei.
Para laki-laki itu menggunakan botol kaca dan tinju mereka untuk menyerang keempat perempuan malang itu, dan bahkan melemparkan kursi. Seluruh insiden ini terekam dala video dari kamera CCTV di restoran.
Video grafis itu memicu kemarahan publik dan keputusasaan karena banyak perempuan yang menyuarakan kekhawatiran mereka atas keselamatan pribadi. Hal ini juga mengingatkan rasa putus asa publik atas kekerasan terhadap perempuan yang tidak dijatuhi hukuman, seperti kasus pada awal tahun lalu di mana seorang perempuan dirantai ke dinding di sebuah rumah di pedesaan. Aksi ini juga terekam video, yang kemudian viral. Pihak berwenang kemudian mendapati bahwa perempuan itu diperdagangkan dan dijual sebagai pengantin.
Polisi awalnya menangkap sembilan orang – tujuh laki-laki dan dua perempuan – atas penyerangan terhadap empat perempuan di Tangshan itu. Dua perempuan yang menjadi korban harus dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya.
Penyelidikan lebih luas terhadap serangan itu mendapati adanya kegiatan kriminal dan korupsi. Tim jaksa mengatakan mereka mendakwa 27 orang atas berbagai bentuk kejahatan yang terungkap dalam penyelidikan tersebut.
Pihak berwenang Partai Komunis China, yaitu Komisi Inspeksi Disiplin Propinsi Hebei, mengatakan mereka sedang menyelidiki 15 pejabat karena korupsi yang melibatkan “organisasi-organisasi kriminal,” termasuk mereka yang terlibat dalam serangan itu.
Kelima belas pejabat yang diselidiki itu mencakup direktur biro keamanan publik di Thangshan, dan pejabat-pejabat dari beberapa kantor polisi yang diduga telah menyalahgunakan jabatan, melakukan penyuapan, dan kejahatan terkait pekerjaan lain. Delapan diantara mereka telah ditangkap. [em/pp]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.