Putin Sebut Rusia Terus Asah Kesiapan Tempur Kekuatan Nuklir

Putin Sebut Rusia Terus Asah Kesiapan Tempur Kekuatan Nuklir

tribunwarta.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya akan terus mengembangkan potensi militer dan kesiapan tempur untuk kekuatan nuklir di tengah operasi militer yang terus berlanjut di Ukraina .

Seperti dilansir AFP, Kamis (22/12/2022), pernyataan itu disampaikan Putin dalam rapat dengan jajaran pejabat senior militer Rusia pada Rabu (21/12) waktu setempat. Pada hari yang sama namun waktu Amerika Serikat (AS), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan ke Washington DC.

“Angkatan bersenjata dan kemampuan tempur dari angkatan bersenjata kita meningkat terus-menerus dan setiap harinya. Dan proses ini, tentu saja, akan kita tingkatkan,” ucap Putin dalam rapat tersebut.

Dia menambahkan bahwa Rusia juga akan ‘meningkatkan kesiapan tempur triad nuklir kita’.

Dalam pernyataannya, Putin menyoroti rudal jelajah hipersonik terbaru yang disebut Zircon, yang disebutnya akan mulai digunakan pada Januari tahun depan.

“Mulai Januari, kapal frigat Laksamana Gorshkov akan diperlengkapi dengan rudal hipersonik Zircon yang baru, yang tidak ada bandingannya di dunia,” ungkap Putin dalam rapat tersebut.

Hampir 10 bulan pertempuran berlangsung di Ukraina, pasukan Rusia menghadapi rentetan kemunduran memalukan di medan perang. Dalam rapat itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu membacakan sebuah laporan di mana dia menyebut pasukan Rusia secara aktif menghancurkan potensi militer Ukraina dan menuduh Barat berupaya membuat konflik berlarut-larut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga ‘Momen Pertemuan Biden-Zelensky di Amerika Serikat’:

Shoigu juga menyebut para tentara Rusia di Ukraina kini bertempur melawan ‘kekuatan gabungan Barat’ yang memasok Kiev dengan bantuan persenjataan dan finansial.

Dia mengusulkan penambahan jumlah personel tempur dalam militer Rusia, yang terlibat dalam operasi di Ukraina, menjadi 1,5 juta tentara, dan menaikkan batas usia wajib militer ke rentang baru antara 21-30 tahun, dibandingkan sebelumnya antara 18-27 tahun.

Tidak hanya itu, Shoigu juga mengungkapkan rencana membangun pangkalan laut guna mendukung pasukan Rusia di dua kota pelabuhan Ukraina di tepi Laut Azov, yakni Berdyansk dan Mariupol, yang kini dikuasai pasukan Moskow.

“Pelabuhan di Berdyansk dan Mariupol berfungsi sepenuhnya. Kami berencana untuk mengerahkan pangkalan di sana untuk kapal-kapal pendukung, dinas penyelamatan darurat dan unit-unit perbaikan kapal Angkatan Laut,” ucap Shoigu dalam laporannya kepada Putin.

Dalam tanggapannya, Putin menyatakan dirinya ‘menyetujui usulan untuk perubahan struktur lebih lanjut pada angkatan bersenjata’ dan menyebut reformasi tidak akan mengarah pada ‘militerisasi’ Ukraina.

“Kita tidak membatasi pendanaan. Negara dan pemerintah memberikan semuanya yang diminta militer, semuanya,” tegas Putin.

Sebelumnya, Putin dalam rapat yang sama menggambarkan konflik Ukraina, yang dipicu invasi pasukannya, sebagai ‘tragedi bersama’. Putin juga menyalahkan pecahnya permusuhan pada Ukraina dan sekutu-sekutunya, bukan Rusia.

“Apa yang sedang terjadi, tentu saja, sebuah tragedi — tragedi kita bersama. Tapi itu bukan hasil dari kebijakan kita,” sebut Putin merujuk pada konflik Ukraina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *