tribunwarta.com – Zhejiang, provinsi dengan industri besar di China sedang melawan sekira satu juta infeksi Covid-19 harian. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah pada beberapa hari mendatang.
Terlepas dari lonjakan kasus Covid-19 , China melaporkan tidak ada kematian akibat virus tersebut selama lima hari hingga Sabtu, 24 Desember 2022.
Warga dan para ahli telah meminta data yang lebih akurat setelah China membuat kebijakan besar pada kebijakan nol-Covid-19 yang telah membuat ratusan juta warganya terisolasi dan menghancurkan roda perekonomian.
Angka Covid-19 menjadi tidak lengkap karena Komisi Kesehatan Nasional China berhenti melaporkan infeksi tanpa gejala. Hal tersebut mempersulit pelacakan kasus. Pada hari Minggu, komisi tersebut berhenti melaporkan angka Covid-19 harian.
Zhejiang adalah satu dari beberapa daerah yang memperkirakan lonjakan infeksi baru-baru ini termasuk kasus tanpa gejala.
“Puncak infeksi diperkirakan tiba lebih awal di Zhejiang dan memasuki periode peningkatan sekitar Hari Tahun Baru 2023, di mana jumlah infeksi baru setiap harinya akan mencapai dua juta,” kata pemerintah Zhejiang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Zhejiang yang memiliki populasi 65,4 juta menyatakan bahwa 13.583 orang terinfeksi dan dirawat di rumah sakit provinsi. Dari total pasien, satu orang memiliki gejala parah sementara 242 orang dalam kondisi parah dan kritis akibat penyakit penyerta.
China mempersempit definisi untuk melaporkan kematian akibat Covid-19. Mereka menghitung hanya berasal dari pneumonia atau gagal napas yang disebabkan oleh Covid-19. Hal itu membuat heran di kalangan pakar kesehatan dunia.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) belum menerima data rawat inap Covid terbaru sejak China melonggarkan pembatasan. WHO mengatakan kesenjangan data kemungkinan disebabkan oleh pihak berwenang yang bertugas untuk menghitung kasus Covid-19 di negara tersebut.
“ China sedang memasuki pekan paling berbahaya dari pandemi. Saat ini, pihak berwenang hampir tidak melakukan upaya untuk memperlambat penyebaran infeksi menjelang tahun baru dan imlek. Seluruh bagian negara diperkirakan segera mengalami gelombang besar Covid-19.
Kota Qingdao dan Dongguan masing-masing diperkirakan memiliki puluhan ribu kasus Covid-19 setiap hari pada baru-baru ini.
Media pemerintah menyebut sistem perawatan kesehatan negara berada di bawah tekanan yang besar. Staf diminta tetap bekerja saat sakit bahkan pensiunan pekerja medis di komunitas pedesaan dipekerjakan kembali untuk membantu upaya menekan angka Covid-19.
Memperketat kewaspadaan dilakukan ketika sebagian besar kembali ke rumah untuk merayakan tahun baru dan imlek.***