Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Senin (26/9), menuduh media negara itu merusak aliansinya dengan Amerika Serikat setelah sebuah stasiun TV merilis sebuah video yang menunjukkan bahwa ia menghina sejumlah anggota Kongres AS setelah pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di New York pekan lalu.
MBC menangkap rekaman pembicaraan Yoon dengan para ajudan dan diplomat tertingginya setelah obrolan singkat dengan Biden di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB.
Audio obrolan itu sebetulnya tidak begitu jelas, namun menurut stasiun televisi itu Yoon terdengar menggunakan bahasa yang tidak senonoh yang artinya kira-kira: “Bukankah akan sangat memalukan bagi Biden jika para idiot di legislatif itu tidak menyetujuinya?”
Pertemuan Yoon dengan Biden terjadi setelah mereka berdua menyampaikan pidato untuk mendukung Global Fund, kampanye internasional untuk memerangi AIDS, tuberkulosis, dan malaria.
Pemerintahan Biden menjanjikan kontribusi AS senilai $6 miliar untuk inisiatif tersebut hingga tahun 2025, tetapi menunggu persetujuan Kongres. Pemerintah Yoon menjanjikan $100 juta.
Video obrolan yang direkam MBC itu beredar di Internet dan memicu kritik dari para politisi saingan yang menyebutnya sebagai “bencana diplomatik”. Kantor Yoon baru membantah laporan tersebut beberapa jam kemudian pada hari Kamis, dan bersikeras menyatakan bahwa Yoon tidak berbicara tentang Kongres AS atau Biden.
Kim Eun-hye, juru bicara Yoon, mengatakan bahwa Yoon mengungkapkan keprihatinan bahwa Majelis Nasional yang dikontrol pihak oposisi dapat menolak rencananya untuk berkontribusi sebesar $100 juta. Ia mengatakan kata yang didengar MBC sebagai Biden sebenarnya adalah “nal-li-myeon”, sebuah ekspresi yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dibuang. Kim tidak secara khusus membahas kata yang jelas digunakan oleh Yoon yang artinya “idiot”.
Berbicara dengan wartawan di Seoul pada hari Senin setelah menyelesaikan perjalanannya ke Kanada, Yoon menegaskan versi cerita kantornya. Ia mengatakan bahwa media dapat membahayakan keamanan Korea Selatan karena merilis laporan tidak benar yang dapat merusak aliansi negara itu dengan AS.
Yoon menyerukan perlunya menemukan “kebenaran” di balik laporan yang menggambarkannya menghina anggota Kongres AS sementara para pemimpin partai Yoon, Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, mengancam akan mengambil tindakan terhadap MBC. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.