Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pengiriman sejumlah migran dengan pesawat terbang dan bus dari Florida dan Texas bukanlah merupakan solusi, tetapi merupakan “aksi politik.”
Pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa (20/9) ketika muncul laporan adanya penerbangan lain yang membawa para migran dan diperkirakan akan mendarat di negara bagian Delaware, negara bagian asal Presiden Joe Biden.
“Apa yang bisa saya sampaikan pada Anda adalah peringatan (tentang kedatangan para migran) bukan datang dari Gubernur DeSantis karena satu-satunya tujuannya adalah – seperti yang sudah ia jelaskan dengan sangat jelas – untuk menciptakan kekacauan dan menggunakan migran yang melarikan diri dari komunisme sebagai pion politik,” ujar Jean-Pierre.
“Jadi (hal) ini bagi DeSantis (lebih kepada) tentang menciptakan teater politik. Ini bukan tentang mendapatkan solusi. Kami memiliki solusi, dengan sangat senang jika ini dapat menjadi solusi bipartisan di tengah celah sistem imigrasi kita,” tambahnya.
Gubernur dari Partai Republik Kirim Migran ke Negara-Negara Bagian Demokrat
Ron DeSantis, Gubernur Florida yang berasal dari Partai Republik, telah mengirim lebih banyak migran yang dibebaskan di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko ke daerah-daerah yang dikuasai Partai Demokrat; sehingga menimbulkan pertanyaan tentang status hukum mereka, bagaimana mereka dipikat naik bis dan pesawat dengan biaya dari uang pajak rakyat.
DeSantis, pada minggu lalu, menerbangkan sekitar 50 warga Venezuela dari Florida ke Martha’s Vineyard di Massachusetts.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Gubernur Texas Greg Abbott, yang juga berasal dari Partai Republik, yang mengirim lebih banyak migran ke kediaman Wakil Presiden Kamala Harris di Washington.
Pihak berwenang Amerika sedang bergulat mengatasi arus migran yang besar, yang melintasi perbatasan AS dari Meksiko, di tengah perubahan demografi yang sangat cepat.
Arus Migran Melesat Agustus Lalu
Pemerintahan Presiden Joe Biden, pada Senin (19/9), mengatakan orang-orang dari Venezuela, Kuba dan Nikaragua menyumbang lebih dari 1 dari 3 migran yang dihentikan di perbatasan pada bulan Agustus lalu.
Pihak berwenang AS telah menghentikan migran sebanyak 2,15 juta kali dari Oktober 2021 hingga Agustus 2022 – pertama kali jumlah aksi penghentian tersebut berada di atas dua juta selama tahun fiskal pemerintah.
Sejak April lalu, Texas telah mengangkut lebih dari 8.000 migran ke Washington, 2.200 migran ke New York dan sebanyak 300 orang ke Chicago. Sejak Mei lalu, lebih dari 1.800 migran berangkat dari El Paso, Texas, menuju Washington. Sementara sejak 23 Agustus lalu, lebih dari 1.100 migran berangkat menuju ke New York. [em/jm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.