tribunwarta.com – Perayaan Natal 2022 telah menjadi kesengsaraan bagi masyarakat Amerika Serikat ( AS ). Tak lain karena serangan badai salju monster yang dibawa dari Arktik.
Tercatat, badai salju monster yang muncul di berbagai penjuru AS telah menewaskan lebih dari 50 orang.
Bahkan, Departemen Kepolisian AS memperkirakan jumlah korban tewas akibat badai salju Arktik masih berpeluang meningkat.
Baru-baru ini, pejabat yang memerintah di New York barat telah mengonfirmasi tiga kematian lagi di Erie County.
Wali Kota Buffalo, Byron Brown melaporkan wilayahnya telah lumpuh selama lima hari oleh timbunan salju setinggi dada dan pemadaman listrik sedang berlangsung.
Diperkirakan, turunnya hujan salju bisa terjadi lebih banyak sepanjang minggu ini.
Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul menggambarkan badai salju Arktik yang menyerupai zona perang.
“Tentu saja ini adalah badai salju abad ini,” ujar Hochul membeberkan penilaian pada tragedi badai monster di wilayahnya.
Keadaan AS saat ini begitu parah, suhu yang terus anjlok, dengan diikuti beberapa warga yang terjebak dan membeku di jalan raya.
Belum cukup, ambulans yang dapat menyelamatkan juga tidak dapat melaju akibat ganasnya badai salju , sehingga akhirnya keselamatan para petugas tanggap darurat lebih diutamakan.
Berdasarkan sebuah video yang beredar, seorang warga di Buffalo, New York, AS ditemukan meninggal setelah terjebak dalam perjalanan pulang kerja.
Saat itu, petugas tanggap darurat juga tidak dapat menyelamatkan lantaran ganasnya badai salju .
Setelah 18 jam berlalu, warga Buffalo bernama Anndel Taylor (22) ditemukan tewas dengan dugaan keracunan karbon monoksida.
Menyusul berbagai situasi buruk akibat badai salju , Presiden AS Joe Biden menyetujui deklarasi darurat untuk New York, sekaligus mengirimkan bantuan dana pemulihan dari bencana.
Sementara itu, layanan cuaca AS memprediksi area bersalju di New York, segera mencair pada akhir pekan ini.
Hanya saja, bongkahan besar salju yang mencair harus menjadi waspada lain bagi masyarakat setempat.***