tribunwarta.com – Paus Fransiskus mengatakan kepada umat Katolik di seluruh dunia bahwa nafsu kekuasaan dan keserakahan membuat sejumlah pihak ingin membunuh saudaranya sendiri.
Pernyataan yang dilontarkan Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan itu, tampaknya mengacu pada konflik peperangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama 10 bulan.
Selain itu, Natal tahun ini merupakan perayaan ke-10 selama masa kepausannya.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, saat memimpin Misa Malam Natal di Vatikan, pada Sabtu, 24 Desember 2022, Paus Fransiskus menyampaikan homili bertema keserakahan dan konsumerisme.
Dia mengajak umat Katolik untuk lebih memahami dan menemukan makna kembali terkait perayaan Natal tahun ini, ketimbang sibuk memikirkan konsumerisme untuk mengemas hari besar ini.
Adapun Paus Fransiskus juga mengimbau agar senantiasa mengingat mereka yang menderita karena korban perang dan kemiskinan.
“Pria dan wanita di dunia kita ini, selalu dalam kehausan yang tak bertepi karena kekuasaan dan kekayaan, bahkan dengan tega membunuh dan membinasakan saudaranya, baik laki-laki maupun perempuan,” kata Paus Fransiskus di hadapan 7.000 orang yang menghadiri Misa Malam Natal tersebut.
Menurutnya, selama ini, kita sudah sangat sering menyaksikan perang yang terjadi.
Perang ini, kata Paus, membuat martabat dan kebebasan manusia diperlakukan menjadi hina.
“Banyak perang yang telah kita saksikan, di banyak tempat, bahkan sampai hari ini, martabat manusia diperlakukan menjadi sangat hina,” ujarnya menambahkan.
Oleh sebab itu, ia meminta perang harus segera dihentikan.
Sebelumnya, sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Paus Fransiskus dalam setiap kesempatan selalu menentang dan meminta kepada sejumlah pihak untuk menghentikan perang yang sudah berlangsung selama 10 bulan tersebut.
Paus Fransiskus mengungkapkan, korban utama dari ketamakan dan kekuasaan karena perang ini adalah mereka yang sudah rentan sekaligus lemah.
“Korban utama dari ketamakan dan kekuasaan ini adalah warga yang sudah rentan dan lemah. Dunia yang rakus akan uang, uang, uang, kekuasaan dan kesenangan sementara,” katanya.Diketahui, pada awal Desember ini, Paus Fransiskus tak henti-hentinya mengimbau kepada umat untuk mengurangi pengeluaran biaya secara berlebihan untuk perayaan Natal tahun ini.
Paus Fransiskus juga meminta kepada umat untuk berbagi dan menyumbang bagi warga Ukraina yang saat ini merayakan Natal dalam kondisi musim dingin.***