Bayu Isnanto, warga Telukan Grogol Sukoharjo kaget mendengar suara ledakan tak jauh dari rumahnya, Minggu petang (25/9/2022). Bayu yang sedang berada di rumah itu langsung menelusuri sumber ledakan yang mengarah ke kompleks asrama polisi Brimob, berjarak ratusan meter dari rumahnya.
” Tadi habis maghrib sekitar pukul 6 petang lebih, saya dari rumah dengar suara ledakan keras. Saya kira trafo listrik, ternyata sumber suara ledakan dari arah asrama polisi Brimob. Jarak rumah saya ke asrama itu ada 500 – 800 meter suara ledakan masih terdengar keras”, jelas Bayu saat ditemui di lokasi, Minggu malam (25/9).
Tak hanya Bayu, banyak warga di sekitar kompleks asrama mendengar suara ledakan keras.
Ketika VOA tiba di lokasi, seluruh akses jalan gang di kompleks tersebut sudah dijaga ketat personil Brimob bersenjata lengkap. Setiap warga atau jurnalis dilarang mendekati komplek asrama polisi itu. Mobil Gegana dan mobil dinas pimpinan polisi di Sukoharjo terus masuk ke dalam kompleks. Juga dua mobil ambulans di pintu masuk kompleks.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi membenarkan adanya ledakan di dalam kompleks asrama polisi. Satu polisi menderita luka bakar dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Luthfi mengatakan ada dua paket yang ditemukan, yang satu sudah meledak dan sisanya masih terbungkus kini disita untuk diteliti.
“Saya benarkan bahwa terjadi ledakan tapi bukan di rumah, itu di lahan kosong kompleks Asrama Polisi Brimob. Entah itu inisiatif anggota membakar paket itu atau membuangnya ya saya tidak tahu. Nanti kita dalami kalau anggota yang luka itu sudah sadar. Kan anggota kami masih pingsan dan penuh luka bakar. Barang bukti juga sudah kami amankan. Ya isinya itu tadi, bubuk hitam. Barang bukti satu buah kotak paket kardus warna cokelat masih utuh. Serpihan bekas ledakan”, ujar Luthfi kepada wartawan.
Polisi telah menahan dua orang yang menjadi pengirim paket tersebut di Indramayu Jawa Barat dan Klaten Jawa Tengah.
Barang Sitaan Hasil Razia
Paket yang meledak itu merupakan hasil sitaan saat razia. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfie akan menelusuri kasus ledakan ini.
Laporan polisi dalam kasus tersebut menyebutkan polisi yang mengalami luka bakar parah itu tengah menjalani perawatan intensif rumah sakit. Foto-foto yang diterima VOA menunjukkan korban mengalami luka bakar dari bagian kaki hingga ke tubuh bagian atas.
Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara TKP di lokasi yang baru selesai Senin dini hari (26/9).
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi menegaskan peristiwa ledakan di asrama polisi ini bukan teror. Menurut Luthfi, potensi kelalaian personil polisi akan ditelusuri lebih lanjut. Termasuk soal bagaimana paket kardus berisi serbuk hitam hasil sitaan razia Polresta Solo itu bisa berada di tangan personil polisi dan di dalam asrama polisi Brimob.
“Saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kita, di daerah Sukoharjo, tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak,” pungkas Ahmad Luthfi, Minggu malam (25/9). [ys/em]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.