Para pejabat darurat Korea Selatan mengatakan sedikitnya 149 orang tewas karena berdesak-desakan di sebuah distrik di Seoul dalam sebuah perayaan Halloween yang dihadiri banyak anak muda.
Kata para pejabat dalam konferensi pers pada pukul 06.30 pagi waktu setempat, dua warga negara asing termasuk korban tewas dalam insiden di kawasan Itaewon di Seoul, yang penuh sesak pada Sabtu (29/10) malam. Namun, para pejabat tidak memberi informasi kewarganegaraan keduanya.
Para pejabat mengatakan kebanyakan korban adalah perempuan muda. Korban cedera tercatat 79 orang.
Kawasan Itaewon di Seoul tengah adalah pusat klub malam dan bar yang sering didatangi ekspatriat dan warga lokal.
Distrik itu dipadati oleh pengunjung yang merayakan Halloween. Media lokal memperkirakan sekitar 100 ribu orang berkumpul untuk merayakan Halloween.
Belum jelas apa yang memicu insiden yang dimulai di belakang Hotel Hamilton di sebuah lorong sempit di mana banyak klub berjejer.
Kerumunan massa
Seorang reporter VOA di tempat kejadian melaporkan kerumunan massa masih terlihat di sekitar Itaewon pada pukul 03.00, Minggu (30/10). Tampak para petugas darurat mengangkut sejumlah korban ke sejumlah ambulans yang bersiaga.
Seorang saksi mata mengatakan kepada VOA bahwa pada awal kekacauan, ia mengira orang-orang yang tergeletak di jalan itu mabuk atau pingsan. Namun, ia kemudian mendapati bahwa mereka cedera atau tewas. Saksi itu tidak memberikan namanya karena situasinya sensitif.
Beberapa jam setelah insiden itu, banyak pengunjung terkejut, sebagian tertawa karena syok, dan sebagian menangis, karena berusaha memahami situasinya.
Para pejabat mengatakan sulit mengidentifikasi jenazah, sebagian karena banyak yang memakai kostum Halloween, dan banyak yang tak membawa kartu identitas.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang kantornya dekat Itaewon, memimpin respons pemerintah hingga larut malam, kata kantornya kepada para wartawan. Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, yang berada di Eropa, telah memutuskan untuk pulang.
Biden sampaikan belasungkawa
Gedung Putih merilis pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (29/10), mengatakan, “Jill dan saya menyampaikan duka cita kepada para keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih di Seoul. Kami ikut berduka dengan rakyat Republik Korea dan mendoakan agar para korban cedera segera pulih.”
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mencuit, “Kami sangat sedih mendengar insiden desak-desakan yang mematikan hari ini di Seoul. Kami menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga dan teman dari para korban tewas dan cedera, serta kepada rakyat ROK (Republic of Korea) yang berduka atas tragedi yang menyedihkan ini.”
Mencari informasi kerabat
Ketika matahari terbit di Seoul pada Minggu (30/10), banyak bagian Itaewon masih dipasangi garis polisi. Sementara, polisi melakukan penyelidikan dan pembersihan di area itu.
Dekat lorong di mana insiden dimulai, masih terlihat beberapa benda milik pribadi, termasuk sebuah sepatu di trotoar.
Seorang perempuan muda mengatakan kepada VOA ia bergegas ke tempat kejadian untuk mencari saudara kandungnya. Ia kemudian mendapati bahwa saudaranya itu termasuk diantara korban tewas.
Sebelumnya, sejumlah foto dan video di media sosial memperlihatkan kekacauan di lokasi. Para pengunjung, banyak yang mengenakan kostum Halloween, berusaha melakukan resusitasi jantung paru (CPR) terhadap korban cedera. [vm/ft]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.