Kapal-kapal perang Korea Selatan, AS dan Jepang melakukan latihan antiserangan kapal selam trilateral pertama mereka dalam lima tahun pada Jumat (30/9), setelah Korea Utara melakukan lagi uji coba rudalnya pekan ini. Uji coba itu tampaknya merupakan tanggapan atas latihan bilateral pasukan Korea Selatan dan AS.
Peluncuran lima rudal Korea Utara baru-baru ini, uji coba pertama dalam satu bulan, juga dilangsungkan sebelum dan sesudah Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi Korea Selatan hari Kamis, dan menegaskan kembali komitmen “sangat kuat” AS bagi keamanan sekutu-sekutunya di Asia.
Latihan satu hari di pesisir timur Semenanjung Korea ini dimaksudkan untuk mengatasi upaya Korea Utara meningkatkan kemampuannya menembakkan rudal dari kapal selam, menurut pernyataan angkatan laut Korea Selatan.
Korea Utara telah membangun kapal-kapal selam yang lebih besar, termasuk yang bertenaga nuklir, dan menguji coba rudal-rudal canggih yang dapat ditembakkan dari kapal selam itu dalam beberapa tahun ini. Perkembangan ini merisaukan lawan-lawannya karena rudal-rudal yang diluncurkan di bawah permukaan air lebih sulit dideteksi sebelumnya.
Para pejabat Korea Selatan akhir pekan lalu mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang bersiap-siap melakukan uji tembak rudal dari kapal selam.
Latihan hari Jumat melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan serta kapal-kapal perusak AS, Korea Selatan dan Jepang, kata angkatan laut. Selama latihan, kapal angkatan laut ketiga negara itu akan mencari dan melacak kapal selam bertenaga nuklir AS, yang menjadi seolah-olah kapal selam Korea Utara, sambil bertukar informasi terkait, menurut laporan media.
“Kami akan menanggapi dan menetralisir semua bentuk provokasi Korea Utara dengan cara tegas dan sangat kuat,” kata Kapten Cho Chung-ho, komandan pasukan angkatan laut Korea Selatan yang ambil bagian dalam latihan, sebagaimana dikutip dalam pernyataan angkatan laut.
Selain rudal-rudal yang diluncurkan dari kapal selam, Korea Utara juga memiliki berbagai jenis rudal berkemampuan nuklir yang jangkauan tembaknya hingga ke AS serta sekutu-sekutunya, Korea Selatan dan Jepang. Tahun ini, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal yang jumlahnya mencapai rekor, sementara negara itu menolak memulai kembali diplomasi nuklir yang telah lama terhenti dengan AS. [uh/ab]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.