Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Melintasi Jepang

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Melintasi Jepang

Korea Utara telah menembakkan rudal balistik tak dikenal melintasi Jepang, dalam eskalasi yang tidak terlihat selama bertahun-tahun. Aksi itu mendorong Tokyo mengevakuasi sebagian penduduk di prefektur Hokkaido dan Aomori pada Selasa (4/10) pagi.

Hirokazu Matsuno, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, mengatakan kepada wartawan bahwa rudal itu diluncurkan pada pukul 7:22 pagi, sebelum jatuh ke Samudra Pasifik di luar zona ekonomi eksklusif Jepang 22 menit kemudian. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyebut proyektil itu sebagai rudal balistik jarak menengah (IRBM), diluncurkan dari daerah Jagang di bagian utara Korea Utara. Rudal menjelajah sejauh 4.500 kilometer dengan ketinggian terbang 970 kilometer.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers selama kunjungannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-77 di New York City, New York, AS, 22 September 2022. (Foto: REUTERS/Caitlin Ochs)

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers selama kunjungannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-77 di New York City, New York, AS, 22 September 2022. (Foto: REUTERS/Caitlin Ochs)

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang menandai peringatan satu tahunnya sebagai kepala negara pada Selasa, mengecam keras peluncuran rudal itu, menyebutnya sebagai tindakan “keterlaluan”. Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada menambahkan bahwa rudal itu terbang di atas Jepang selama sekitar satu menit, lebih jauh dari rudal jarak menengah sebelumnya, yang diperkirakan mencapai 4.600 kilometer, sebelum mendarat di perairan sekitar 3.200 kilometer di timur Jepang.

Bahwa rudal itu ditembakkan di atas wilayah Jepang membuat suasana eskalasi di wilayah itu bahkan lebih tinggi. Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, dalam pernyataan pada Selasa menggambarkan itu sebagai “berbahaya dan sembrono” dan menunjukkan “pengabaian terang-terangan Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan norma-norma keselamatan internasional.”

Korea Utara terakhir menguji IRBM Hwasong-12 pada akhir Januari tahun ini. Media pemerintah menjelaskan lintasannya yang tinggi sengaja dilakukan “dengan pertimbangan keamanan negara-negara tetangga” – mengacu pada Jepang. Rudal itu diperkirakan memiliki jangkauan yang mampu menempatkan Guam dalam jangkauan.

Peluncuran rudal balistik terbaru kemungkinan melebihi kisaran itu. Sekitar 3.400 kilometer memisahkan Pyongyang dan Guam, lokasi pangkalan angkatan laut strategis Amerika.

IRBM Hwasong-12 juga diuji coba pada Agustus dan September 2017. Itu terakhir kali Jepang mengeluarkan peringatan untuk berlindung setelah rudal terbang di atas Hokkaido.

Ketegangan meningkat di semenanjung Korea dalam beberapa hari terakhir. Peluncuran pada Selasa adalah rudal balistik jarak pendek kelima yang ditembakkan Pyongyang dalam 10 hari setelah peluncuran pada 25, 28, 29 September dan 1 Oktober. Itu dilakukan setelah latihan angkatan laut bersama antara Amerika dan Korea Selatan yang menampilkan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan. Latihan militer digelar untuk pertama kalinya dalam lima tahun. [ka/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *