Jet Pengebom Nuklir Siluman AS Bisa Terbang Tanpa Awak, Sulit Dideteksi

Jet Pengebom Nuklir Siluman AS Bisa Terbang Tanpa Awak, Sulit Dideteksi

tribunwarta.com – Jet pengebom nuklir siluman terbaru, B-21 Raider , yang baru saja dipamerkan ke publik oleh Amerika Serikat (AS) dilaporkan memiliki banyak fitur lebih canggih jika dibandingkan jenis sebelumnya. Diklaim oleh AS bahwa sistem pertahanan udara tercanggih akan kesulitan mendeteksi keberadaan B-21 Raider saat mengudara.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (3/12/2022), B-21 Raider merupakan pesawat pengebom jenis terbaru yang diluncurkan AS untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir. Jet pengebom siluman buatan Northrop Grumman Corp ini ditaksir memakan biaya US$ 750 juta (Rp 11,5 triliun) per unit.

Angkatan Udara AS berencana membeli sedikitnya 100 unit B-21 Raider, dan mulai menggunakannya untuk menggantikan jenis-jenis lama seperti B-1 dan B-2. Saat ini, sedikitnya enam unit B-21 Raider tengah dalam perakitan dengan tahap berbeda-beda dan dijadwalkan memulai penerbangan perdana pertengahan tahun 2023 mendatang.

Pengembangan B-21 dirahasiakan selama bertahun-tahun dan menjadi bagian dari jawaban Pentagon untuk semakin meningkatnya kekhawatiran konflik di masa depan dengan China.

“Kita membutuhkan pesawat pengebom baru untuk abad ke-21 yang memungkinkan kita menghadapi ancaman yang jauh lebih rumit, seperti ancaman yang kita khawatirkan suatu hari nanti kita hadapi dari China, Rusia,” sebut Sekretaris Angkatan Udara AS Deborah Lee James saat proyek B-21 Raider diumumkan tahun 2015.

B-21 Raider disebut mampu membawa senjata konvensional mau pun senjata nuklir ke seluruh dunia dengan menggunakan kemampuan jarak jauh dan bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara. Jet pengebom siluman ini juga bisa diterbangkan dengan atau tanpa awak manusia.

Dalam bentuknya, B-21 Raider disebut memiliki ‘sayap terbang’ yang mirip dengan pendahulunya, B-2. Namun kepala eksekutif Northrop Grumman Corp, Kathy Warden, mengklaim bahwa operasional B-21 jauh lebih canggih dibandingkan B-2.

“Cara beroperasi secara internal sangat canggih dibandingkan B-2, karena teknologinya telah berkembang sangat pesat dalam hal kemampuan komputasi yang sekarang bisa kita tanamkan dalam software B-21,” sebutnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin yang memperkenalkan B-21 Raider ke publik dalam seremoni di Palmdale, California, pada Jumat (2/12) malam, menyebut material canggih yang digunakan sebagai pelapis menjadikan jet pengebom siluman itu lebih sulit dideteksi.

“Lima puluh tahun kemajuan dalam teknologi low-observable telah dibenamkan ke dalam pesawat ini,” ungkapnya.

“Bahkan sistem pertahanan udara paling canggih akan kesulitan untuk mendeteksi B-21 di angkasa,” klaim Austin dalam pernyataannya.

Kecanggihan lainnya, menurut sejumlah analisis pertahanan, mencakup cara-cara baru untuk mengontrol emisi elektronik, sehingga jet pengebom siluman ini bisa menipu radar musuh dan menyamar sebagai objek lainnya, serta menggunakan teknologi propulsi baru.

“Ini jelas-jelas memiliki kemampuan pengamatan (observability) yang rendah. Anda akan mendengarnya, tapi Anda benar-benar tidak akan melihatnya,” klaim Warden dalam penjelasannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *