tribunwarta.com – Tsunami kedua Covid-19 lagi-lagi awet menjangkiti rakyat China . Di saat dunia mulai berangsur pulih, Tiongkok justru kembali sibuk menyiapkan pemakaman massal untuk kematian pasien setiap harinya.
Hal ini ironi, mengingat Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) sudah sedikit lagi sampai pada keputusan akhiri kedaruratan pandemi Covid-19 .
Namun, kondisi ini menjadikan kebijakan seolah menjauh lagi. Dunia didera was-was dan panik negara lain akan kena imbasnya untuk ke sekian kali.
Kamis, 15 Desember 2022, para pekerja medis di China bahkan diharuskan masuk kerja meski diri mereka juga terjangkit Corona .
Staf kesehatan yang jumlahnya terkikis terpaksa bertugas sebab lonjakan kasus sudah sangat mengkhawatirkan.
Selain itu, untuk memenuhi gelombang besar pasien, pusat-pusat kesehatan di China meningkatkan kapasitas ruang perawatan mereka dengan tergesa.
Adapun menyusul dicabutnya pembatasan kegiatan masyarakat, restoran kini diizinkan buka kembali meski jalanan dan pembeli sama-sama sepi.
Para budak korporasi dan karyawan-karyawan perusahaan enggan datang ke kantor, meski pemerintah tetapkan kebijakan nol-covid, alis ‘pasrah’ membiasakan diri hidup bersama virus.
Pemerintah China , secara garis besar memiliki keyakinan bahwa saat ini Covid-19 tidak perlu ditakuti lagi.
Sehingga, satu-satunya cara agar negaranya bisa bebas dari Corona adalah setiap orang yang terinfeksi pergi ke fasilitas karantina terpusat. Selebihnya, hidup normal adalah solusi terbaik.
Adapun pelonggaran pembatasan sosial terhadap Covid-19 itu sudah mulai diterapkan secara efisien pada 7 Desember 2022 lalu.
Indonesia, dalam hal ini juga sempat terdampak, setelah sebagian besar staf dan pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing (KBRI Beijing), dikabarkan terjangkit Covid-19 gelombang baru .
Para staf mulanya melakukan tes PCR secara independen, Rabu, 14 Desember 2022. Hasil keluar sehari setelahnya didominasi positif Covid-19 , sehingga kantor terpaksa tutup sampai PCR lanjutan.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 16 Desember 2022, KBRI Beijing memberlakukan penutupan kantor tepatnya sampai 20 Desember 2022.
Adapun tes PCR berikutnya akan diadakan pada Senin, 19 Desember 2022. Kantor dipastikan normal kembali jika tes PCR mendatang menunjukkan kesembuhan.
Buntut Tsunami Corona , China harus mendirikan sekitar 14.000 unit klinik flu di kota kelas dua dan 33.000 unit bangsal flu di berbagai pelosok, setelah warga banyak mengeluhkan sakit flu.
Dikutip dari The Conversation Indonesia, subvarian baru ini dinamai BF.7, yaitu singkatan dari BA.5.2.1.7. China melaporkan, BF.7 memiliki kemampuan infeksi paling kuat dari subvarian Omicron di negara tersebut.***