tribunwarta.com – Seorang mantan anggota kepolisian keamanan dan angkatan bersenjata Swedia diadili bersama dengan saudara laki-lakinya pada Jumat, keduanya dituduh melakukan spionase atas nama Rusia.
Pada awal bulan ini para jaksa mengatakan bahwa dakwaan tersebut menuduh keduanya atas tindakan yang ditujukan terhadap sistem intelijen dan keamanan Swedia.
Kedua pria yang berusia 42 dan 35 tahun itu ditahan tahun lalu dan telah membantah semua tuduhan sebelumnya.
Mereka diduga telah memberikan informasi rahasia kepada badan intelijen Rusia GRU selama satu dekade. Kakak dari kedua bersaudara itu juga didakwa dengan penanganan informasi rahasia yang tidak sah, sebagaimana tertuang dalam tuntutan yang dilayangkan terhadap mereka.
Anton Strand, yang merupakan kuasa hukum sang kakak, mengatakan pada Kamis (24/11) bahwa kliennya terus menyangkal tuduhan tersebut.
“Dia telah bekerja di berbagai posisi untuk pemerintah Swedia dan selalu melakukan yang terbaik untuk melakukan pekerjaan dengan baik di lingkungan yang sangat sulit,” kata Strand.
Pengacara untuk sang adik belum dapat dimintai komentar pada Kamis.
Swedia, yang selama berabad-abad merupakan negara non-blok, berharap untuk segera bergabung dengan aliansi militer Barat NATO di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Persidangan diperkirakan akan berjalan hingga setidaknya 12 Desember dan sebagian besar akan berlangsung secara tertutup karena masalah keamanan nasional.
Dalam kasus terpisah, polisi Swedia pekan ini menangkap dua orang yang dicurigai melakukan spionase. Seseorang diduga melakukan aktivitas intelijen yang melanggar hukum terhadap Swedia dan juga negara lain.
Polisi tidak mengatakan apakah para tersangka itu warga negara Swedia atau asing atau mengatakan untuk siapa mereka diduga menjadi mata-mata.
Sumber: Reuters
