Lindsey Cormack adalah seorang Profesor Ilmu Politik di Stevens Institute of Technology di Hoboken, New Jersey. Topik studinya termasuk studi kongres dan pemilihan. Berikut ini adalah kajiannya tentang pemilihan sela mendatang untuk pemilihan DPR dan Senat AS.
Salah satu isu yang menonjol kali ini adalah putusan Mahkamah Agung yang menghapus hak aborsi perempuan, tetapi Cormack juga berpendapat isu terkait dompet pemilih lebih menonjol.
“Alasan putusan MA yang mengijinkan negara-negara bagian untuk menghapus peraturan hak aborsi merupakan motivator yang besar untuk pemilih sayap kiri pergi ke TPS dan memberi suara. Ini mungkin bukan sesuatu yang akan mendikte seluruh hasil pemilihan sela nanti, karena kita masih dihadapkan pada isu-isu keuangan yang lebih mendesak, seperti inflasi, ekonomi, kegundahan pemilih ketika harus membayar BBM untuk kendaraan mereka, itu punya dampak besar dan kemungkinan akan menenggelamkan isu aborsi,” jelasnya.
Pemilihan sela selalu menghasilkan partisipasi pemilih yang rendah, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa putusan MA telah meningkatkan pendaftaran pemilih, terutama di kalangan perempuan. Kita saksikan ini dalam referendum larangan aborsi di Kansas baru-baru ini, lebih banyak perempuan akan mendatangi TPS dan ini merupakan petunjuk baik dari partisipasi pemilih November mendatang.
Profesor Comrack menilai pemilihan sela 2022 akan sangat menarik, apakah Demokrat akan mampu mempertahankan mayoritas di DPR dan Senat.
“Kita tahu dari sejarah bahwa Presiden biasanya kehilangan anggota partainya pada pemilihan sela, ini terjadi pada Donald Trump, terjadi pada Obama, dan Presiden terakhir yang berhasil mempertahankan kekuasaan partainya di lembaga legislatif adalah Presiden Bush pasca 11 September. Jadi akan menarik apakah kali ini berbeda. Demokrat punya banyak alasan untuk berpendapat mereka akan bisa mempertahankan Senat, atau bahkan DPR, tetapi saya tidak yakin bahwa kekuatan sejarah tidak akan melindas mereka,” jelasnya.
Menyinggung kehadiran kandidat-kandidat Republik yang didukung oleh mantan presiden Trump, terdapat hal-hal yang menarik untuk diperhatikan.
“Catatan sukses mereka bervariasi, kita saksikan Kari Lake di Arizona yang mampu memenangkan primary, juga Mastriano di Pennsylvania yang menang. Jadi kita saksikan nanti bagaimana pertempuran akan berlangsung pada November, tetapi saya tahu banyak ahli strategi Demokrat yang berpendapat, lebih mudah menjadi kandidat Republik yang didukung Trump ketimbang seorang kandidat Republik yang lebih tradisional,” imbuhnya.
Jadi menjelang pemilihan sela nanti pada awal November masih banyak ketidakpastian dalam kancah perpolitikan di AS, dan kita harus menunggu hasil midterm elections mendatang. [jm/vm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.