tribunwarta.com – Kementerian Luar Negeri AS mengatakan akan berhenti menulis kata Turki dan sebagai gantinya memanggil negara itu dengan Turkiye .
Dilansir dari Guardian, AS menyetujui permintaan pemerintah Turki.
“Kedutaan Turki memang meminta agar kami menggunakan ejaan ini dalam komunikasi kami,” kata Juru Bicara Kemenlu AS Ned Price.
“Kementerian akan menggunakan ejaan yang Anda lihat hari ini di sebagian besar konteks diplomatik dan bilateral formal kami, termasuk dalam komunikasi publik,” tambahnya.
Namun, dia mengatakan bahwa ejaan “Turki” tidak dilarang demi melanjutkan pemahaman publik karena “Turki” telah dipahami lebih luas oleh publik Amerika.
Pentagon sebelumnya telah menulis “Turkiye” sejak Agustus, dan Kementerian Luar Negeri AS kadang-kadang menggunakan ejaan itu di media sosial.
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2021 memerintahkan penggunaan Turkiye secara konsisten dalam bahasa yang menggunakan aksara Latin.
Orang Turkiye telah lama kecewa dengan kartun dan referensi lain yang mengasosiasikan nama lama negara mereka dengan “unggas/kalkun” dalam bahasa Inggris.
Dalam sebuah artikel baru-baru ini, penyiar publik Turkiye TRT World mencatat bahwa “Turkiye” juga bisa menjadi bahasa gaul untuk “orang bodoh atau konyol”.
“Ketik ‘Turkiye’ ke Google, dan Anda akan mendapatkan serangkaian gambar, artikel, dan definisi kamus yang membingungkan yang menyamakan negara dengan kalkun,” ujarnya.
Di antara negara-negara berbahasa Inggris lainnya, situs web kedutaan di Ankara Australia, Kanada, India, dan Selandia Baru menulis “Turkiye”.
Sedangkan kedutaan Inggris, Irlandia, dan Afrika Selatan masih menggunakan “Turki”.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.