tribunwarta.com – Wilayah New York , Amerika Serikat (AS) memperbarui jumlah kematian akibat badai salju super mematikan, dari 37 menjadi 59 orang.
Kesengsaraan baru akibat badai salju super mematikan juga telah muncul, saat ribuan penerbangan kembali dibatalkan di New York .
Tepatnya, maskapai Southwest Airlines terpaksa membatalkan 2.500 penerbangan , yang disebabkan faktor gangguan logistik.
Adapun gangguan logistik yang dimaksud adalah deretan tas terdampar secara sembarangan, sehingga banyak orang kesusahan mengklaim barang-barangnya.
Bahkan, terhentinya penerbangan berdampak pada ribuan pelanggan, pilot, dan pramugari terlantar di bandara daerah Buffalo, New York , AS.
Menurut situs pelacakan FlightAware, hampir 90 persen dari semua penerbangan AS yang dibatalkan saat itu.
Akhirnya, pemerintah AS meminta masing-masing maskapai memberi kompensasi yang layak kepada para pelanggannya.
“Kami optimis bisa kembali ke jalurnya sebelum pekan depan,” ujar Kepala Eksekutif Southwest Airlines, Bob Jordan.
Sejauh ini, wilayah Buffalo yang diserang badai salju monster, sedang melakukan pekerjaan pemulihan listrik berlanjut dengan situasi iklim terus menurun.
Selama proses pemulihan listrik, Wali Kota Buffalo Byron Brown masih memberlakukan larangan perjalanan bagi masyarakat sipil yang tidak berkepentingan ke luar rumah.
Disebutkan, badai salju turun saat menjelang akhir pekan Hari Natal 2022, menyebabkan cuaca dingin tidak biasa melanda sebagian besar negara bagian selatan AS, seperti Texas dan Florida.
Gubernur New York , Kathy Hochul segera memerintahkan tim tanggap darurat yang berfungsi mencegah krisis berikutnya setelah hantaman badai salju itu, yakni dampak dari pencairan salju dalam jumlah besar.
Gubernur New York meminta pompa dan karung pasir dikerahkan untuk mencegah potensi banjir berbahaya.***